Mesir Akui Bangun Pembatas

Rabu, 23 Desember 2009 – 04:38 WIB
BATAS - Pembangunan rangkaian pembatas di sepanjang perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, yang diyakini terbuat dari lempeng-lempeng baja dan pipa-pipa yang ditanam jauh ke dalam tanah. Foto: AFP.

KAIRO - Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa mereka tengah membangun pagar pembatas di sepanjang perbatasan negeri itu dengan Jalur GazaDikatakan Menlu Ahmed Aboul Gheit, pembangunan itu ditujukan tak lain untuk "melindungi (kami) dari ancaman terhadap keamanan nasional".

Pernyataan Aboul Gheit itu, sebagaimana diberitakan melalui kantor berita lokal, Mena, Selasa (22/12) waktu setempat, serta dirilis Al Jazeera dinihari tadi, merupakan juga pengakuan resmi pertama kali dari pemerintah Mesir

BACA JUGA: Bom Guncang Markas Wartawan

Sementara untuk diketahui, kabar pembangunan fasilitas itu selama ini pun sudah dikritik habis oleh Hamas.

Gheit juga memaparkan bahwa aktivitas yang tengah mereka lakukan saat ini di perbatasan melibatkan antara lain program konstruksi, pekerjaan engineering, serta (menggunakan) peralatan ultrasound
Oleh sejumlah pihak, pagar pembatas dimaksud sejauh ini diyakini terdiri dari beberapa sambungan lembar-lembar baja dan pipa-pipa yang bakal ditanam jauh ke bawah tanah, dengan tujuan mencegah pembangunan terowongan-terowongan penyelundupan di bawah perbatasan sepanjang 14 km itu.

Pihak Israel telah berulang kali mengeluhkan bahwa Mesir tak melakukan upaya yang cukup guna mencegah penyelundupan ke Gaza melalui terowongan-terowongan, yang menurut mereka digunakan untuk menyuplai kelompok Hamas dengan peledak dan senjata

BACA JUGA: Kereta Eurostar Sudah Jalan Lagi

Namun dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Kairo justru melaporkan sudah menghancurkan sejumlah besar terowongan, dengan dibantu peralatan deteksi yang disediakan Amerika Serikat.

Yang pasti, pernyataan tegas terkini dari pemerintah Mesir itu memancing kemarahan dari pihak Palestina
Terutama sekali dari kelompok Hamas, yang terhitung sejak Juni 2007 lalu berkuasa di pemerintahan setempat

BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Dunia Turun

Kemarahan khususnya juga diyakini terdorong oleh kian terbatasnya suplai kebutuhan Hamas belakangan, terkecuali untuk peralatan-peralatan mendasarBukan tak mungkin setelah ini Hamas bakal mengambil langkah radikal demi mengatasi perkembangan situasi tersebut(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Salju Timbun Washington


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler