jpnn.com, DEPOK - Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Kota Depok M Zulkarnain menjelaskan manfaat alat komunikasi radio di zaman yang serba moderen seperti saat ini.
Zulkarnain mengatakan alat komunikasi radio dua arah memang dinilai sangat jadul.
BACA JUGA: Yakin Ganjar Bisa Membawa Perubahan untuk Radio dan TV Daerah
Namun, kata dia, saat ini penggunaan radio masih sangat dibutuhkan, apalagi di tengah keadaan darurat.
"Misalnya, saat bencana dan semua base-transmission-station (BTS) down dan tak ada perangkat komunikasi yang bisa digunakan lagi," kata Zulkarnain dalam sambutanya saat pembukaan kegiatan JOTA-JOTI Kota Depok, Jumat (15/10).
BACA JUGA: Lewat Radio dan Webinar, Bea Cukai Menyampaikan Berbagai Ketentuan kepada Masyarakat
Zulkarnain mengatakan dungsi alat komunikasi radio bisa membantu untuk berkomunikasi dengan wilayah lain.
"Misalnya berkomunikasi dengan Aceh dan belahan belahan provinsi lain bahkan luar negeri. Jadi lebih menggugah," ucap Zulkarnain.
BACA JUGA: ORARI Beri Materi Pengenalan Perangkat Radio kepada Anggota Pramuka di Depok
Dia memastikan materi itu akan diberikan kepada para peserta kegiatan Jambore on the Air dan Jambore on the Internet (JOTA-JOTI).
"Selain itu, peserta juga diberikan materi terkait cara membaca gambar kiriman satelit dan kode morse," jelas Zulkarnain.
Tak hanya itu, kata dia, para peserta kegiatan JOTA-JOTI Kota Depok yang menginap bisa memanfaatkan kesempatan untuk berkomunikasi lewat radio pada malam hari.
"Mereka akan didampingi oleh para pakar di ORARI, terutama terkait JOTA," ungkap Zulkarnain.
Sementara itu, untuk kegiatan JOTI yang akan dibawakan Kwartir, para peserta akan diberikan materi terkait internet, videografi, dan media sosial.
"Dengan teknologi JOTA yang dianggap jadul dan JOTI yang lebih modern, itu dapat memberikan para peserta semangat untuk berinovasi dengan perkembangan teknologi," pungkas Zulkarnain.
Diketahui, kegiatan tersebut berlangsung mulai hari ini hingga Minggu (17/10). (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama