Meski Memberi Kemudahan, Sejumlah Petani di Jatim Belum Terbiasa Menggunakan Kartu Tani

Jumat, 16 April 2021 – 21:00 WIB
Penggunaan kartu tani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Salah satu petani di Desa Lengkong, Kecamatan Anyar, Kabupaten Mojokerto bernama Edi Susanto mengaku sudah merasakan manfaat Kartu Tani yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan).

Kartu Tani yang dia terima memberi kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi di antaranya berupa kuota urea 41 kilogram, NPK 81 kilogram, ZA 14 kilogram, dan organik 148 kilogram untuk musim tanam pertama jagung.

BACA JUGA: Kementan Minta Pemda Menggencarkan Sosialisasi Program Kartu Tani

"Pengambilannya bisa disesuaikan kebutuhan," kata Susanto, di Surabaya, Jumat (16/5).

Namun, Susanto beberapa kali menemukan kendala dalam penggunaannya karena sejumlah petani belum terbiasa dengan sistem yang dibuat.

BACA JUGA: Berbuat Terlarang dengan Teman Wanitanya, Kepsek MTs Ini Dicopot, Bikin Malu

"Kalau manfaatnya kartu tani jelas ada, hanya saja karena petani rata-rata sudah tua-tua, kebanyakan belum paham elektronik," ujar dia.

Susanto menjelaskan, syarat untuk mendapatkan kartu tani harus bergabung dalam dalam Kelompok Tani (Poktan).

BACA JUGA: Bagi yang Masih Pengin Mudik, Simak Penjelasan Irjen Istiono, Penting

Petani juga diminta mengumpulkan fotokopi e-KTP, tanda kepemilikan tanah, bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Kemudian data itu diverifikasi melalui data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan diarahkan ke sistem e-RDKK.

"Terus datanya diunggah di e-RDKK, petani harus hadir ke bank yang ditunjuk agar kartu tani terbit," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Ahmad Muzayyin mengaku seluruh anggota kelompoknya telah memiliki kartu tani.

"Untuk kartu tani ada yang sebagian aktif dan tidak, karena petani tidak mengerti iptek, sehingga perlu pendampingan dari Poktan dalam mengaktifkan kartu tersebut," ujar dia.

Muzayyin berharap ada sosialisasi masif dari pemerintah kepada poktan. Pendampingan dari pemerintah diperlukan bagi petani yang lanjut usia.

"Petani rata-rata sudah tua, tidak paham internet dan upload. Saya harap ada pendampingan dan bisa dipermudah lagi ngurus kartu tani," kata Muzayyin. (mcr12/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler