jpnn.com, JAKARTA - CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani meyakini metaverse mempunyai peluang besar di Indonesia.
Keyakinan Johanna didasari metaverse dapat diterapkan di berbagai bidang.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Menkominfo, Ada Kaitannya dengan Pengembangan Metaverse
Antara lain, pariwisata, pendidikan, sosial, perdagangan, dan sejumlah bidang lain.
“Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang besar juga dapat memperkuat potensi Metaverse di Indonesia."
BACA JUGA: Metaverse Dorong Peningkatan Sektor Perdagangan Digital di Indonesia
"Kalau 30 persen saja penduduk Indonesia aktif di Metaverse, dapat dibayangkan perputaran ekonomi digital di sana pasti akan luar biasa," ujar Johanna dalam keterangannya, dipublikasikan Selasa (22/2).
Johanna lebih lanjut mengatakan pemerintah juga memberi sinyal positif terhadap perkembangan teknologi.
BACA JUGA: Haji Metaverse
Seperti perkembangan telekomunikasi 4G menuju ke 5G dan juga industri keuangan Indonesia yang mulai menerapkan digitalisasi keuangan.
“Saya kira untuk menyambut teknologi Metaverse ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam membenahi keamanan siber."
"Peran pemerintah lainnya yang dibutuhkan, mempersiapkan regulasi yang berkaitan dengan infrastruktur pendukung, teknologi virtual reality dan augmented reality serta mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni," katanya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menilai Indonesia berpeluang besar dalam pengembangan Metaverse.
Karena memiliki keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal.
Metaverse merupakan realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, gim online, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang