Meutya Hafid Segera Huni Senayan

Minggu, 27 Juni 2010 – 10:02 WIB

JAKARTA -- Masa sidang tahap keempat DPR yang dimulai pertengahan Juli 2010 bakal menjadi kiprah awal kader Golkar Meutya Viada Hafid sebagai wakil rakyatMomen itu sudah berbulan-bulan ditunggu Meutya yang akan dilantik sebagai legislator menggantikan almarhum Burhanudin Napitupulu

BACA JUGA: PAN Gagas Konfederasi Parpol 2014

"Untuk proses PAW (pergantian antarwaktu), Alhamdulillah," kata mantan presenter TV itu saat dihubungi kemarin (26/6)


Menurut dia, DPP Partai Golkar sudah menghubungi dirinya untuk menggantikan Burnap (Burhanudin Napitupulu) yang meninggal pada 21 Maret 2010

BACA JUGA: PPP Ingin Raih Limpahan PKS

Kini tinggal proses di DPR yang secara formal mengesahkan posisi Meutya
"Kabarnya setelah reses (dilantik)," ujar caleg dari Sumatera Utara itu.

Penetapan tersebut, bagi Meutya, sekaligus mengklarifikasi posisinya yang juga pengurus Nasional Demokrat (Nasdem)

BACA JUGA: Dipicu Hasil Survey, Watansoppeng Siaga Satu

Saat ini, Golkar sedang meminta agar kadernya meninggalkan ormas bentukan Surya Paloh tersebutSementara itu, Meutya di Nasdem menjabat ketua bidang perempuan, pemuda dan mahasiswaMenurut dia, tidak ada masalah antara Nasdem dan Golkar.

Komunikasi Meutya terkait proses PAW itu juga dilakukan dengan pengurus teras DPP Partai Golkar"Ketua umum juga menyatakan tidak ada masalahTerakhir komunikasi dengan Bang Idrus (Sekjen Partai Golkar Idrus Marham) sekitar dua hari lalu dan semua baik-baik saja," ungkapnya.

Jika terpilih, akan memilih komisi mana? Meutya menyatakan dirinya siap ditempatkan di mana sajaNamun, jika boleh memilih, dia ingin ditempatkan di komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi"Itu sesuai background saya, berbekal pengalaman di media," kata wanita yang pernah disandera kaum mujahidin saat meliput di Iraq itu.

Sebelumnya, Idrus Marham juga menegaskan posisi MeutyaMenurut dia, saat ini DPP Partai Golkar telah memutuskan Meutya sebagai pengganti almarhum BurnapHal itu sesuai ketentuan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)Yakni, PAW diisi oleh calon legislatif dengan suara terbanyak selanjutnya"Yang terbanyak selanjutnya kan MeutyaDia yang diproses," jelasnya.

Dia menyatakan, tidak ada hubungan antara posisi Meutya sebagai pengurus inti Nasdem dan proses PAW oleh GolkarDia menegaskan, tidak ada sanksi kepada kader Partai Golkar yang bergabung di NasdemMenurut dia, yang disampaikan beberapa waktu lalu merupakan pencerahan kepada kader untuk menentukan sikap"Silakan mereka memilihTidak ada sanksi," ujarnya(bay/c5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler