PAN Gagas Konfederasi Parpol 2014

Minggu, 27 Juni 2010 – 06:41 WIB

JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) tengah mengkaji secara serius peluang menghadapi Pemilu 2014 dalam format konfederasiDengan format itu, beberapa parpol, termasuk PAN, akan bekerja sama dalam satu wadah besar

BACA JUGA: PPP Ingin Raih Limpahan PKS

Meski begitu, mereka tidak kehilangan identitas asli masing-masing
"Satu bendera, satu simbol baru

BACA JUGA: Dipicu Hasil Survey, Watansoppeng Siaga Satu

Tapi, nanti bisa diatur secara teknis bagaimana karakter partai anggota konfederasi bisa tetap ada," kata Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto di Jakarta kemarin (26/6)


Model konfederasi itu merujuk kepada Barisan Nasional di Malaysia

BACA JUGA: Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap

Sebagai kekuatan politik mayoritas di tanah jiran, motor utama Barisan Nasional adalah United Malaysia National Organization (UMNO), Malaysian Chinese Association (MCA), dan Malaysian Indian Congress (MIC)Menurut Bima, di Indonesia juga harus ada penataan koalisi yang lebih majuDengan diikat landasan hukum yang jelas, sifatnya menjadi permanen"Barnas itu bisa bertahan puluhan tahun," katanyaMeski begitu, sambung dia, dalam format konfederasi, karakter masing-masing partai politik tidak dimatikan

PAN, lanjut Bima, mulai menjajaki sejumlah partai politik yang akan diajak bergabung"Ada empat parpol yang sudah kami ajak komunikasi," ungkap BimaSayangnya, dia menolak menyebutkan parpol-parpol tersebutDia beralasan prosesnya baru pembicaraan awal"Yang jelas, di luar parpol-parpol yang sekarang ada di Senayan," ujarnyaKabarnya, salah satu parpol yang akan dirangkul itu adalah Partai Matahari Bangsa (PMB).

Dia menambahkan, sebenarnya tetap terbuka opsi bahwa konfederasi tersebut dibangun bersama parpol-parpol koalisi sesama anggota Sekretariat Gabungan (Setgab)Bahkan, bukan tidak mungkin Setgab menjadi konfederasi parpol-parpol

Setgab adalah gabungan parpol pendukung pemerintahan SBY-BoedionoSetgab dipimpin Aburizal Bakrie, Ketum Golkar, sebagai ketua harianSebelumnya, koalisi dikendalikan oleh Hatta Rajasa, mantan ketua tim sukses SBY yang kini menjadi Ketum PAN"Selama ini, persoalan kita itu kan bagaimana membangun koalisi efektifMungkin saja konfederasi adalah penyempurnaan Setgab," katanyaNamun, Bima menyebut, semua itu bergantung pada chemistry politik yang akan terbangun di Setgab.

Dia menyadari bahwa untuk menjadi konfederasi, diharuskan adanya platform internal yang kuat"Kalau tercapai kesepakatan, Setgab bisa menjadi konfederasiKalau tidak ada kesepakatan, PAN bangun konfederasi dengan parpol yang di luar (DPR)," kata Bima.

Dia juga menyampaikan langkah PAN itu bukan untuk "menyaingi" SetgabSejauh ini, tegas Bima, PAN tetap berkomitmen dengan koalisi"Konfederasi yang digagas PAN itu untuk jangka panjangMungkin ke depan bisa ikut memperkuat Setgab," tuturnyaBima menuturkan, rencana PAN itu lebih sebagai respons atas mencuatnya wacana penerapan parliamentary threshold (PT) lima persen pada pemilu mendatangTapi, dia membantah bila partainya dianggap takut gagal memperoleh lima persen suara nasional.

"PAN sangat percaya diri bisa melewatinya," ujarnyaMenurut dia, gagasan konfederasi itu lebih untuk mengatasi kemungkinan suara yang terbuangSekaligus mengakomodasi kekuatan-kekuatan politik yang masih punya basis massa"Mungkin ini bisa menjadi jalan tengah dan jalan keluar," tegas Bima(pri/c6/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugas-tugas Nurpati Dioper ke Putu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler