WATANSOPPENG -- Kota Watansoppeng, Sulsel, hingga tadi malam masih dalam status siaga satuIni guna mengantisipasi kerusuhan susulan, lantaran hingga tadi malam massa masih terkonsentrasi di kediaman cabup Soppeng, Andi Soetomo dan Andi Kaswadi Razak
BACA JUGA: Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap
Aparat tetap melakukan pengamanan disekitar rumah kandidat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkanKapolres Soppeng, AKBP Ricky Naldo Chairul yang ditemui dilokasi kejadian mengatakan pihaknya sudah berusaha melakukan pengamanan secara maksimal
BACA JUGA: Tugas-tugas Nurpati Dioper ke Putu
Termasuk melakukan pendekatan persuasife dengan massaBACA JUGA: Rusuh Disengaja Agar Pilkada Ditunda
Kami tetap akan menurunkan tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut termasuk pelaku tembakan peringatan," kata Ricky.Sekedar diketahui, pemilukada serentak di 10 kabupten di Sulsel membuat aparat keamanan pontang-pantingPasalnya, setelah Tana Toraja, tiga daerah ikut tersulut masing-masing, Soppeng, Maros, dan GowaDi Soppeng, ribuan massa yang tergabung dalam pendukung kandidat yang kalah bertindak brutalMassa yang tersulut emosi itu membakar kantor KPU Soppeng dan dua kantor camat masing-masing Kecamatan Lalabata dan MarioriwawoPeristiwa itu terjadi kemarin
sekitar pukul 17.00.
Suasana kota mencekamRibuan massa yang tergabung dari pendukung enam kandidat Akar, Sulapa, As Salam, Saudarata, Hibah dan ATM-suka bertindak berutalMassa yang tersulut emosi membakar kantor KPU Soppeng dan dua kantor camat yakni Lalabata dan Marioriwawo sekitar pukul 17.00Seluruh isi dan barang di kantor kecamatan Lalabata habis terbakarTermasuk kotak suara dan seluruh rekap yang ada dalam kotak ikut ludesBegitupula kantor KPU Soppeng ludes terbakarKini hanya tinggal puing-puing bangunanUntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut
Dihubungi terpisah Camat Donri-donri, A Makkaraka mengatakan ratusan masyarakat berjaga-jaga di sekitar kantor kecamatanMassa tidak menginginkan aksi pembakaran terjadi diwilayahnyaKetua KPU Soppeng Sulhan dan anggotanya yang berusaha dikonfirmasi tidak berhasil ditemuiTelepon selularnya tidak aktif
Sementara kantor camat Marioriwawo hanya sebagian ruangan juga terbakarDua kotak suara dan sebagian ruangan kantor dilaporkan terbakarKaca jendela kantor itu juga kena lemparan batuSebelum melakukan aksinya, massa tesebut sempat dihalau aparat kepolisianNamun banyaknya massa tak mampu dibendung aparat.
Petugas pemadam yang ingin memadamkan api tak bisa sampai kelokasi. Mobil pemadam dihalau massa sehingga berputar haluanUntungnya peristiwa kebakaran tersebut tidak menjalar ke rumah penduduk dan kantor BPS Soppeng yang bersebelahan dengan kantor camat Lalabata.
Pembakaran pertama terjadi di kantor camat LalabataTak puas melakukan pembakaran massa menuju kantor KPU Soppeng yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari LalabataKejadian tersebut bermula ketikan massa meminta petugas pemilihan kecamatan (PPK) melakukan penghitungan suara dengan cara manualNamun permintaan tersebut baru ada kesepakatan untuk melakukan penghitungan manual setelah difasilitasi Kapolres Soppeng, AKBP Ricky Naldo ChairulAntara massa dan PPK sepakat melakukan penghitungan setelah jam 16.00Namun setelah jam tersebut belum juga dilakukan penghitungan dengan alasan anggota KPPS tidak bisa datang akibat stress.
Massa pun tak terima hal itu, sehingga melempari batu kantor kecamatan LalabataTanda-tanda akan terjadinya aksi brutal terlihat sejak pagiBeberapa kali terjadi insiden sehingga ada anggota PPK, M Idil mendapat bogem mentah dari salah satu tim pendukungAnggota KPU Soppeng, Marwis juga siangnya dievakuasi menghindari amukan massaMassa juga terlihat semakin bertambah hingga terjadinya aksi pembakaran
Perwakilan massa, Rizal mengatakan aksi pembakaran tersebut merupakan aksi spontan yang dilakukan masyarakat Soppeng akibat menemukan banyak kecurangan dalam pilkada laluKecurangan yang dimaksud, kata Rizal yakni banyak kotak suara yang ditemukan kosongKotak suara juga tidak tersegel, kertas suara yang tidak tercoblos dan banyak pemilih yang tidak dapat kartu panggilan serta banyak pemilih siluman.
Rizal menambahkan masalah lainnya yakni adanya lembaga survey yang melansir hasil perhitungan cepatnyaSurvei itulah yang memicu konflik akibat adanya klaim kemenangan beberapa kandidat
Rizal menambahkan sebelum kejadian tersebut sempat terjadi insiden antara massa dengan aparat BrimobAparat yang menghalau massa melepaskan tembakan peringatan sehingga ada warga terluka yakni Budiman dan ConddingMereka mengalami luka dibagian wajahnyaSalah satu massa bernama Sarif juga sempat diamankan pihak berwajib(asr/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Munas Lanjutan SOKSI Pilih Rusli Zainal
Redaktur : Tim Redaksi