MICE Gairahkan Industri Perhotelan

Jumat, 12 April 2019 – 01:18 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Persaingan industri perhotelan di Jawa Timur semakin ketat seiring munculnya hotel-hotel baru berbagai kelas.

Kini hotel berbintang mulai merambah ke daerah-daerah atau secondary city. Sampai saat ini total hotel di Jatim berada di kisaran angka 650.

BACA JUGA: Jumlah Tamu Hotel Turun

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Herry Siswanto mengatakan, pelaku industri perhotelan dituntut untuk lebih kreatif dalam menjaring pelanggan agar tidak kalah dengan kompetitor.

"Yang menarik, akhir-akhir ini terlihat pertumbuhan hotel bintang tiga ke atas di daerah-daerah cukup pesat," terang Herry di Surabaya, Selasa (9/4).

BACA JUGA: Tol Trans Jawa Dorong Pengembangan Kawasan Industri

Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi di daerah yang semakin menggeliat dan didukung oleh kebijakan keleluasaan dari pemerintah daerah (pemda) dalam memberikan kemudahan fasilitas perizinan pendirian hotel.

Selain itu, pembangunan hotel berbintang di daerah sebenarnya cukup dibutuhkan. Sebab, bisa dimanfaatkan sebagai tempat penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) untuk kegiatan pemerintah dan juga korporat.

BACA JUGA: Survei SCG Research and Consulting di Jatim I: Jokowi Dominan, Prabowo Jeblok

Selain itu, juga bisa menunjang fasilitas pariwisata yang sekarang sedang digenjot.

"Nah, dengan semakin berkembangnya pembangunan hotel di area secondary city, maka sangat berpotensi bisa membantu meningkatkan pendapatan daerah masing-masing," kata Herry.

Adapun daerah-daerah yang kini menjadi incaran pengusaha untuk berinvestasi hotel adalah Batu, Jember, dan Banyuwangi.

Herry menambahkan, sepanjang 2018 lalu tingkat okupansi hotel di Jatim rata-rata sekitar 64,2 persen.

Penyumbang terbesarnya berasal dari segmen pemerintah yang menyelenggarakan event MICE.

"MICE memang jadi salah satu andalan perhotelan untuk meningkatkan pendapatan. Kontribusinya lumayan besar sekitar 35 persen," jelas Herry. (cin/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OVO Agresif Sasar Industri Kecil dan Menengah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler