jpnn.com, SURABAYA - Platform pembayaran digital OVO sudah bekerja sama 270 ribu industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia.
Meski demikian, OVO terus berusaha memperluas pemanfaatan teknologi dalam kegiatan transaksi. Salah satunya di Jawa Timur.
BACA JUGA: Terbanyak Lulus SNMPTN dari Jatim, Bu Khofifah Senang
Senior Account Executive OVO Bhaskoro Cahyo Armanto mengatakan, potensi IKM di Jatim besar.
’’Salah satu target kami itu pusat kuliner. Di Surabaya, jumlah pusat kuliner cukup banyak,’’ kata Bhaskoro, Minggu (31/3).
BACA JUGA: Industri Otomotif Butuh IKM Logam
Selain kuliner, IKM yang sudah bergabung dengan platform pembayaran OVO beragam.
Mulai produk fashion, minimarket berjaringan lokal, bengkel kendaraan, hingga salon. Di Jatim sendiri pemakaian OVO sudah merata di 38 kota/kabupaten.
BACA JUGA: IKM Siap Berkontribusi di Dunia Industri Otomotif Nasional
’’Seperti di Banyuwangi, ada ritel fashion lokal yang transaksinya sudah pakai OVO,’’ ujar Bhaskoro.
Pihaknya juga berupaya memperbesar jumlah IKM yang bergabung dengan OVO.
’’Tidak hanya tim kami yang terjun, tetapi tidak sedikit pelaku usaha yang mendatangi kami dan berminat untuk bergabung,’’ ungkap Bhaskoro.
Saat ini OVO tersedia di 115 juta perangkat. Pada tahun lalu, OVO telah mengumumkan kerja sama dengan dua mitra besar, yaitu Tokopedia dan Grab.
Tercatat, tiga transaksi terbesar ialah transportasi, ritel non-food and beverage, serta e-commerce.
’’Ini juga sejalan dengan gerakan nasional nontunai sehingga meningkatkan antusiasme masyarakat menggunakan transaksi nontunai,’’ ucap Bhaskoro.
Dengan makin banyaknya outlet dan mitra usaha, minat masyarakat melakukan transaksi nontunai diyakini semakin meningkat.
’’Ekosistem akan hidup. User maupun merchant akan merasakan ketika mereka bergabung dengan OVO,’’ kata Bhaskoro. (res/c17/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Pemprov Jatim Genjot Investasi
Redaktur : Tim Redaksi