Mie Tetap Diminati Meski Harga Akan Naik

Jumat, 29 November 2013 – 10:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pencinta makanan mie instan mengaku tak keberatan bila produsen mie instan berencana menaikkan harga tahun depan seiring pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang telah mencapai level 12 ribu per USD.

Herman Zakharia misalnya, pegawai karyawan swasta ini merasa tak keberatan bila harga mie naik selama masih dalam harga yang wajar.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta tak Terburu-buru Ratifikasi FCTC

"Enggak masalah (kalau harga mie instan naik-red), ya tetep makan mie lah," ujar Herman pada jpnn.com, Jumat (29/11).

Hal sama juga diutarakan Bagus Santosa, penyuka mie sejak SD ini tak akan protes bila kenaikan harga mie instan masih berkisar diangka yang masuk diakal.

BACA JUGA: Indonesia Serius Kembangkan KEK

"Kalau naiknya nanti cuma seribu atau dua ribu ya enggak ngerasain kebebanan. Wong sekarang harga mie di warkop (warung kopi) Rp 5-6 ribu. Biasa aja, tapi kalau naik harganya sampai Rp 10 ribu perbungkus baru teriak protes," papar pria berusia 25 tahun ini.

Begitupun dengan Tania, dia juga tak keberatan kalau harga mie tahun depan naik. "Tetep makan, aku suka makan mie sejak kecil sampai sekarang umur 20 tahun tetap makan mie. Kalau enggak makan mie rasanya ada yang kurang," aku mahasiswa jurusan Komunikasi di UI ini.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Harga Mie Instan Naik

Selain harga jual kendaraan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sudah melakukan ancang-ancang menaikkan harga jual produknya terutama mie instan. Produsen Indomie, Supermi, Sarimi, dan beberapa merek lainnya itu memertimbangkan pelemahan Rupiah.

Corporate Secretary ICBP, Werianty Setiawan, mengatakan pihaknya sebenarnya sudah meningkatkan harga jual 5 sampai 10 persen sepanjang 2013 secara rata-rata terhadap seluruh produknya. "Tahun depan penyesuaian harga tentu kita lakukan. Tahun depan kenaikannya tergantung kondisi. Kalau harga bahan baku atau rupiah terus melemah, terpaksa naik lagi," ucapnya.

Belum dipastikan berapa persentase kenaikannya namun dimungkinkan sekitar 10 persen sampai 15 persen. Saat ini mie instan masih menjadi contributor dominan terhadap penjualan bersih perseroan sekitar 68 persen. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Tembus 12.000 per USD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler