jpnn.com, MILAN - Duel AC Milan vs Lazio di San Siro Milan, Senin (4/11) dini hari WIB berakhir tak menyenangkan buat empunya stadion. AC Milan gigit jari, takluk 1-2.
Hasil tersebut membuat Lazio mengakhiri puasa kemenangan 30 tahun dalam laga Serie A di San Siro, setelah terakhir kali menang sejak Paolo Maldini melakukan gol bunuh diri pada 1989.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Para PNS
Raihan tiga poin dari kandang Milan juga membuat Lazio berhak menghuni peringkat keempat, dengan 21 poin.
Ciro Immobile hampir membuat Lazio unggul saat pertandingan baru memasuki menit kelima, kali ini sepakan menyudutnya masih bisa ditangani kiper Gianluigi Donnarumma.
BACA JUGA: Soekarno, Pangeran Diponegoro, Soedirman dan Teuku Umar pun Nikah Bareng
Di sisi lain lapangan, Francesco Acerbi memaksa Krzystof Piatek melakukan blok setelah Thomas Strakosha membuang bola dengan buruk, setelah itu tendangan bebas Hakan Calhanoglu melebar.
Lazio berhasil memecahkan kebuntuan berkat gol Immobile. Manuel Lazzarri mengirimkan bola dari sisi kanan dan Immobile dengan cerdik berlari ke depan Leo Duarte untuk menanduk bola menaklukkan Donnarumma.
BACA JUGA: Surat Erick Thohir Untuk Dua Wakil Menteri BUMN
Gol itu menjadi semakin istimewa bagi Immobile, sebab merupakan gol ke-100 Immobile untuk klub ibu kota tersebut dalam balutan seragam Lazio.
Keunggulan Lazio tidak bertahan lama, karena Milan menyamakan kedudukan tiga menit berselang. Theo Hernandez mengirimkan bola kepada Piatek, yang menjulurkan badannya untuk menyambar bola. Bola kemudian masuk ke gawang tim tamu akibat defleksi pemain bertahan Lazio Bastos.
Milan terpaksa melakukan pergantian pemain saat mereka menarik keluar Samu Castilejo akibat diduga cedera otot paha belakang. Ia digantikan oleh Ante Rebic.
Sentuhan pertama Rebic adalah sundulan melebar dari umpan silang Ismael Bennacer. Hakan Calhanoglu hampir mencetak gol dari tendangan sudut, saat ia memaksa Strakosha melakukan penyelamatan di tiang dekat.
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi dan menghibur, tetapi peluang-peluang yang ada di kedua sisi lapangan tidak dapat dikonversi menjadi gol karena sentuhan pertama yang buruk dan tekel-tekel akurat.
Lazio mengambil kendali permainan pada fase akhir laga, dan mereka mampu mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-83 melalui gol Joaquin Correa, dengan memanfaatkan umpan terobosan Luis Alberto. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek