Militan Chechnya Akui Bom Bandara

Rabu, 09 Februari 2011 – 10:19 WIB
MOSKOW - Misteri tentang pelaku peledakan Bandara Internasional Domodedovo terkuakPanglima perang militan Islam Chechnya Doku Umarov mengklaim telah memerintahkan serangan mematikan tersebut.

Pria yang paling diburu oleh pemerintah Rusia tersebut berbicara dalam rekaman video tertanggal 24 Januari

BACA JUGA: Mantan KSAD Bunuh Diri

Dalam rekaman tersebut, Umarov juga menjelaskan tentang penderitaan muslim di Sudan.

Dalam video yang diunggah ke internet, Umarov menegaskan bahwa serangan bom bunuh diri di bandara tersibuk di Rusia tersebut merupakan jawaban atas kejahatan Rusia di Kaukasus
Bahkan dia memperingatkan bahwa serangan serupa akan terus dilakukan.

"Operasi khusus (serangan bom di Domodedovo) ini dilaksanakan atas perintah saya," ujar militan berjenggot dalam video yang diunggah di situs Kavkaz Centre, kanal utama bagi pemberontak Kaukasus Utara untuk menyampaikan pesannya ke dunia luar.

"Dengan izin Tuhan, operasi serupa akan terus kami lakukan kedepannya," tambah pemimpin kelompok pemberontak Kerajaan Kaukasus tersebut

BACA JUGA: Militan Chechnya Akui Bom Bandara

"Tak diragukan lagi, akan ada ratusan militan yang bersedia mengorbankan nyawa mereka demi menegakkan kalimat Allah dan mengalahkan musuh-musuh-Nya," serunya.

Beberapa tahun terakhir pasukan khusus Rusia beberapa kali gagal menangkap atau membunuh Umarov
Dalam video tersebut dia tampak mengenakan kopiah hitam dan seragam militer di dalam tenda.

Tahun lalu, Umarov juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di stasiun Moskow metro, Maret

BACA JUGA: UE Bekukan Aset Ben Ali

Saat itu seorang wanita meledakkan dirinya di tengah pada jam sibukDalam serangan tersebut  40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Umarov menyatakan, serangan 24 Januari tersebut bertujuan untuk membalas kejahatan Rusia di wilayah Kaukasus UtaraDia kemudian memperingatkan Perdana Menteri Vladimir Putin bahwa, kelak, serangan-serangan yang akan dilakukan lebih mematikan.

"Saya ingin menunjukkan kepada rezim Putin bahwa, sekali lagi, kami mampu melakukan operasi seperti ini kapan pun dan di mana pun kami mau," tegasnya"Ini adalah bukti bahwa kami bisa melakukan operasi (seperti terjadi di Domodedovo) lebih agresif (untuk melawan rezim Putin)," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.

Sebuah video lain Umarov yang beredar online Jumat pekan lalu berisi ancaman bahwa tahun ini akan menjadi "tahun darah dan air mata"Tapi tidak secara eksplisit menjelaskan maksudnya.

"Lebih baik kalian (rakyat Rusia) segera sadar dan berpikir," katanyaDia menyerukan kepada rakyat Rusia untuk menekan pemerintah agar segera memerdekakan Kaukasus UtaraDia menyatakan, serangan akan dihentikan setelah Rusia menarik diri dari wilayah tersebut.

Kremlin berkali-kali menyatakan bahwa melepaskan Kaukasus dan bernegosiasi dengan teroris bukanlah pilihanAparat keamanan Rusia menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Bandara Domodedovo adalah seorang pemuda berusia 20 tahun dari Republik Kaukasus UtaraPolisi menyatakan pelaku berada di bawah pengaruh obat.

Seorang sumber aparat keamanan Rusia kepada kantor berita Interfax mengungkapkan bahwa Magomed Yevloyev adalah putra seorang guruDia bekerja sebagai sopir bus dan berasal dari wilayah Ingushetia, perbatasan Chechnya(cak/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler