Militer Kudeta Presiden Sepanjang Masa

Kamis, 16 November 2017 – 10:02 WIB
Kendaraan lapis baja berjaga di jalan ibu kota Zimbabwe, Harare. Foto: AP

jpnn.com, HARARE - Suhu politik di Zimbabwe akhirnya sampai di titik didih. Padahal, pemilihan presiden sendiri baru akan digelar tahun depan.

Kemarin, Rabu (15/11) militer mengudeta presiden sepanjang masa, Robert Mugabe, yang pekan lalu mendepak wakilnya, Emmerson Mnangagwa.

BACA JUGA: Langit Biru, Komitmen Indonesia untuk Asian Games 2018

Kudeta tersebut bermula dari pengambilalihan stasiun televisi ZBC milik pemerintah sekitar pukul 04.00. Tidak lama kemudian, tank-tank militer melintasi jalanan Kota Harare, ibu kota Zimbabwe. Pasukan bersenjata menjaga ketat gedung parlemen dan istana kepresidenan.

Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma menyatakan bahwa pria yang menjadi presiden sejak tiga dekade lalu itu menjadi tahanan rumah.

BACA JUGA: Kesabaran Habis, Presiden Lebanon Sebut Saudi Pelanggar HAM

”Presiden Mugabe tidak bisa meninggalkan kediamannya,” kata Zuma sebagaimana dilansir BBC.

Namun, menurut dia, tokoh 93 tahun tersebut berada dalam kondisi yang sehat dan baik-baik saja. Zuma berbincang dengan Mugabe lewat sambungan telepon.

BACA JUGA: Asean Traffic Police Godok Regulasi SIM Asia Tenggara

Meski kediamannya dikepung militer dan dia tidak diperkenankan pergi dari rumah, suami Grace itu masih bisa berkomunikasi dengan dunia luar lewat telepon dan internet.

Selain menjaga kompleks pemerintahan di ibu kota, militer menguasai Bandara Internasional Robert Gabriel Mugabe. Karena tiba-tiba banyak serdadu yang memegang senjata di jalanan kota, sebagian besar penduduk Harare enggan keluar rumah. Mereka memilih mengunci diri di dalam rumah sambil memantau perkembangan.

Kendati yang mereka lakukan terhadap Mugabe jelas-jelas kudeta, militer menolak disebut makar.

”Kepada seluruh rakyat dan segenap masyarakat dunia, kami ingin menegaskan bahwa apa yang terjadi ini bukanlah kudeta militer. Kami hanya ingin menangkap para penjahat dan kriminal. Segera setelah misi kami tercapai, semuanya akan kembali normal,” jelas Mayjen S.B. Moyo dalam pidatonya di ZBC.

Penjahat dan kriminal yang militer maksud adalah kroni Mugabe yang makan uang rakyat secara terang-terangan. Kemarin, kabarnya, sejumlah pejabat pemerintah diamankan karena diduga terlibat korupsi.

Namun, sebagian pengamat yang lain yakin kudeta terjadi karena Mugabe memecat Mnangagwa yang menjabat Wapres pertama. Itu terjadi karena Mnangagwa juga berniat mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2018.

Dengan menyingkirkan Mnangagwa, Mugabe telah memperbesar peluang Grace untuk menjadi penggantinya kelak. Mugabe merupakan kepala negara dengan masa jabatan terlama di dunia.

Meski usianya sudah lebih dari sembilan dekade, dia belum berniat mundur dari panggung politik. Dia bahkan tetap membidik kursi presiden dalam pemilu mendatang.

Namun, kesehatan Mugabe membuat kroninya khawatir. Setelah menjalani pengobatan di Singapura beberapa waktu lalu, Grace meminta Mugabe menunjuk pengganti.

Dengan demikian, jika ajal menjemputnya setelah Pemilu 2018, Zimbabwe tidak akan mengalami kekosongan kekuasaan. Secara tersirat, dia menunjuk Grace sebagai penerusnya.

Grace yang tidak memangku jabatan politik apa pun dalam pemerintahan jelas kalah jika dibandingkan dengan Mnangagwa yang merupakan wakil presiden pertama.

Di Zimbabwe, presiden mempunyai dua wakil. Karena itu, Mugabe lantas menyingkirkan Mnangagwa agar peluang Grace menjadi presiden pengganti lebih besar. Mugabe bersumpah akan tetap mengabdi kepada rakyat di kursi presiden sampai mati. (AP/Reuters/BBC/hep/c20/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia-Finlandia Kebut Kerja Sama Perubahan Iklim


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler