Militer Syria Tewaskan 57 Demonstran

Senin, 08 Agustus 2011 – 18:18 WIB
DAMASKUS - Darah terus membanjiri SyriaHal itu menyusul berlanjutnya represi tentara yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad terhadap oposisi dan demonstran anti pemerintah

BACA JUGA: Muifa Datang, Bandara di Timur Tiongkok Tutup

Bahkan, sedikitnya 57 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan militer di sejumlah kota di Syria kemarin (7/8)
Kebrutalan militer itu sama sekali tidak terpengaruh oleh desakan PBB agar Assad segera menghentikan kekerasan di negerinya.

Di antara jumlah korban tersebut, 38 orang tewas akibat operasi militer di Deir Ezzor, kota terbesar di timur laut Syria

BACA JUGA: US Navy SEALs Disetarakan dengan Tokoh Superhero

Sebanyak 13 orang tewas dalam serangan militer di Kota Hula, Provinsi Homs.

Serikat Koordinasi Revolusi Syria (SRCU) menyatakan bahwa militer melancarkan serangan dengan didukung tank-tank dan kendaraan lapis baja kemarin pagi
"Angka korban itu baru jumlah awal

BACA JUGA: Heli AS Ditembak Taliban, 38 Tewas

Korban jiwa diperkirakan terus bertambah setiap jam," ujar Suhair al-Atassi, aktivis SRCU, salah satu organisasi anti pemerintah Syria, kepada kantor berita Reuters.

Sebuah sumber lain menuturkan bahwa operasi militer difokuskan ke Distrik Al-JuraDi wilayah itu, tentara dan polisi Syria melepaskan tembakan membabi buta ke arah demonstran"Militer sengaja menembak siapapun yang terlihat berada di jalan," kata Ketua Liga Syria untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) Abdel Kami Rihawi kepada Agence France-Presse.

Seorang warga mengisahkan bahwa barisan tank militer dan buldozer bergerak ke Kota Deir Ezzor sejak pagi di tengah suara rentetan senjata"Mereka masuk dari pintu akses barat dan utara kotalantas, mereka menghancurkan barikade yang didirikan warga," jelas Abu Bakar, warga itu, kepada Reuters melalui teleponDia menambahkan, puluhan tank juga ditempatkan di lapangan utama di Pasar Jubaila di utara Deir Ezzor.

Menghadapi kecaman dunia internasional, termasuk para sekutu regionalnya, Assad justru berdalih bahwa operasi yang dilancarkan oleh pasukannya adalah untuk menumpas pemberontakan bersenjata"Adalah tugas negara untuk menindak setiap pelanggaran hukum dan mengadili pelaku perampokan serta mereka yang melakukan teror kepada masyarakat," ujar Assad seperti dilaporkan kantor berita SANAPernyataan itu disampaikan Assad saat berbicara kepada Menteri Luar Ngeri Lebanon Adnan Mansour yang berkunjung ke Damaskus kemarin.

Seorang penasihat Assad menyatakan bahwa kecaman Turki, negara tetangga Syria, yang menyebut serangan di Hama sebagai pembantaian bakal membuat hubungan dua negara tercederaiAssad pun menyambut dingin rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu ke Damaskus yang dijadwalkan Selasa besok (9/8).

Operasi militer berdarah di Deir Ezzor, sekitar 400 km timur laut Damaskus, tersebut terjadi hanya selang sehari setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon menelepon Assad dan mengingatkan dia agar menhentikan kekerasan militer.

Dalam pembicaraan itu, Ban menyatakan keprihatinan dia dan dunia internasional soal meningkatnya kekerasan maupun jatuhnya korban tewas di Syria dalam beberapa hari terakhir"Sekjen PBB mendesak agar Presiden Assad segera menghentikan penggunaan kekuatan militer untuk melawan warga sipil," kata juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan kemarin(RTR/AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpinggirkan secara Politik, Dites Keperawanan karena Demo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler