KABUL - Situasi keamanan di Afghanistan tetap mengkhawatirkan setelah terjadi peralihan tanggung jawab masalah keamanan dari International Security Assistance Force (ISAF) di bawah pimpinan NATO kepada aparat di negeri Presiden Hamid KarzaiItu menyusul jatuhnya helikopter AS akibat tembakan pemberontak Afghanistan pada Jumat malam (5/8) waktu setempat atau Sabtu pagi WIB (6/8).
Sebanyak 38 orang tewas dalam serangan tersebut
BACA JUGA: Terpinggirkan secara Politik, Dites Keperawanan karena Demo
Di antara para korban itu, 30 orang tentara AS, tujuh tentara elite Afghanistan, dan seorang penerjemah sipilYang mengejutkan, beberapa di antara 30 korban tewas tentara AS itu adalah personel pasukan khusus AL (US Navy SEALs)
BACA JUGA: Pelajaran Penting bagi Para Diktator Arab
Padahal, mereka merupakan satuan elite SEAL Team Six (ST6) yang menewaskan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dalam operasi rahasia di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei lalu.Korban lainnya adalah personel Angkatan Udara (AU) AS, seorang pelatih anjing, dan kru helikopter Chinook
BACA JUGA: Rezim Assad Bunuh Dua Ribu Sipil
Lokasi itu dinyatakan tertutup kemarin (7/8).Sejumlah stasiun televisi AS melaporkan bahwa 25 orang di antara korban tewas adalah personel US Navy SEALsSumber di pemerintahan Presiden AS Barack Obama menyebut bahwa para korban berasal dari satuan AD, AL, dan AUTak disinggung bahwa mereka anggota Navy SEALs.
NATO membenarkan jumlah korban tewas dalam insiden tersebutTetapi, mereka masih menyelidiki penyebabnya apakah memang karena ditembak oleh TalibanSelain itu, NATO juga menyelidiki insiden tewasnya empat tentara mereka dalam dua serangan terpisah di Afghanistan kemarin.
Dalam pernyataannya, NATO menjelaskan bahwa dua tentara koalisi tewas akibat serangan Taliban di timur Afghanistan kemarinDua orang lainnya tewas terbunuh oleh Taliban di wilayah selatanDua orang di antara mereka dipastikan sebagai tentara Prancis.
Sehari sebelumnya, Presiden Hamid Karzai lebih dulu menginformasikan insiden ituKarzai juga telah menyampaikan bela sungkawa kepada Obama dan para keluarga korban."Tiada kata yang bisa melukiskan kesedihan yang kami rasakan atas tragedi ini," kata Jenderal John Allen, komandan ISAF yang menggantikan Jenderal David Petraeus tiga pekan lalu, dalam pernyataannya tadi malam"Seluruh korban tewas dalam operasi ini adalah pahlawan sejati yang membela kebebasan," lanjutnya
Pejabat AS menambahkan, meski korban tewas termasuk anggota SEAL Team 6, tak seorang pun yang terlibat dalam operasi atas Bin LadenJuru bicara Taliban Zabiullah Mujahid menyebut bahwa saat itu heli AS tersebut menyerang sebuah rumah yang ditempati oleh para pejuangnyaDalam pertempuran itulah, milisi Taliban menembak jatuh heli itu dengan sebuah roket.
Mohammad Saber, seorang warga yang menjadi saksi mata, bertutur bahwa heli itu jatuh saat operasi di desanya pada tengah malam"Sekitar pukul 10.00 malam (pukul 00.30 Sabtu WIB) saya mendengar suara helikopter terbang di atasSalah sebuah heli mendarat di atap rumah seorang komandan TalibanLalu, terdengar tembakan," katanya"Heli itu lantas mencoba mendarat, tetapi jatuhHeli-heli yang lain terbang lagi," lanjutnya.
Keberadaan personel US Navy SEALs dalam heli itu memunculkan spekulasi bahwa mereka sedang terlibat dalam sebuah operasi penting yang menarget tokoh berpengaruh di kelompok TalibanNamun otoritas AS menolak menyebutkan penyebab jatuhnya heli itu.
Namun, sejumlah sumber militer meyakini bahwa Chinook tersebut jatuh akibat ditembakSejumlah pejabat pemerintah Provinsi Wardak membenarkan pula bahwa roket Taliban lah yang telah menjatuhkan helikopter tersebut
Kepala Staf Gabungan (Pangab) AS Laksamana Mike Mullen menyatakan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya heli Chinook itu"Kami masih kumpulkan informasi terkait insiden tersebutSaya rasa, sangat penting untuk memberikan waktu bagi tim guna menyelidiki dan bekerja lebih akurat sebelum sampai pada kesimpulan," ujarnya.
Obama juga menyampaikan bela sungkawa kepada para keluarga korban dalam insiden itu"Kematian mereka adalah pengorbanan luar biasa kepada korps militer dan keluarga merekaTermasuk, mereka yang bertugas membela negara di Afghanistan," ujarnya dalam pernyataan resmi kemarin
AS sangat mengandalkan pasukan khusus untuk memerangi pemberontak di AfghanistanMereka melakukan operasi pada malam hari untuk menarget tokoh-tokoh penting militan dan menggelar operasi pemantauan jarak dekat.
Setelah tahun lalu AS meningkatkan personel militernya dan sukses meredam aktivitas Taliban di Afghanistan Selatan, penarikan sejumlah pasukannya mulai dilaksanakan bulan laluRencananya, seluruh personel militer AS akan ditarik dari Afghanistan pada 2014(AP/AFP/Rtr/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Nock-ten Renggut 13 Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi