Mimika Tolak Syukuran Besar-besaran KNPB

Senin, 25 Juli 2016 – 05:38 WIB
Bupati Mimika, Eltinus Omaleng (tengah) memimpin Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang membahas soal rencana aksi KNPB. Foto: Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Komite Nasional Papua Barat (KNPB), kembali berencana menggelar aksi, Sabtu (30/7) nanti. Namun sebelum aksi itu terlaksana, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) mulai dari Bupati, TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri sepakat menolak aksi tersebut. 

Dalam acara coffee morning di Pendopo Rumah Negara, SP 3, Sabtu (23/7) lalu, Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, menjadi pihak yang sangat menolak rencana kegiatan ini. Omaleng berharap agar TNI, Polri serta masyarakat melakukan antisipasi terhadap aksi ini. 

BACA JUGA: Brakk! Dua Siswi SMK Tewas Terlindas Avanza

Bupati Omaleng mengatakan, ada beberapa agenda penting pemerintah ke depan. Salah satu yang paling utama adalah peringatan 71 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dimulai pada 29 Juli mendatang. Kemudian akan ada event Provinsi yakni Pekan Daerah dimana Kabupaten Mimika menjadi tuan rumah pada awal Agustus mendatang. 

“Jadi jangan ada aksi. Dandim dan Kapolres, aksi itu jangan sampai terjadi,” kata Omaleng, seperti dikutip dari Radar Timika, Senin (25/7).

BACA JUGA: Diawali Senam Aerobik, Dilanjutkan Halal Bihalal

Dia menambahkan, rencana aksi ini sudah beredar di kalangan masyarakat terutama komunitas KNPB. Dimana rencananya KNPB akan mengadakan syukuran besar-besaran. Bahkan kata Bupati, KNPB sudah menggelar latihan. 

“Saya minta KNPB tidak boleh lagi ada kegiatan itu. Tidak boleh lagi ada yang korban. KNPB harus sadar bahwa hari ini Hari Kemerdekaan (RI),” tegas Bupati.

BACA JUGA: Suparni Tulis Pesan Sebelum Gantung Diri, Kasihan Banget

Sementara Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso menambahkan bahwa semua pihak sudah sepakat bahwa KNPB berencana menggelar syukuran pada 30 Juli mendatang. KNPB kata Kapolres menyebar informasi kepada masyarakat, bahwa KNPB sudah diterima Melanesian Spearheads Group (MSG). 

Padahal kata Yustanto, realita yang ada KNPB justru ditolak pada saat KTT di Solomon. Ia juga menjelaskan bahwa sebenanya MSG ini adalah Forum Bangsa Melanesia yang bertujuan untuk kesejahteraan ekonomi. “Jadi jangan sampai diputarbalikkan, dipelintir lagi bahwa KNPB diterima itu salah yang benar ditolak,” tuturnya.

Pihaknya pun akan mengerahkan kekuatan maksimal untuk menghadapi rencana kegiatan ini. “Kita tidak boleh kalah,” paparnya. (sun/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri Ini Kompak Banget, Tapi Segera Dipenjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler