JAKARTA — Kepala Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Kamanto Sunarto, menilai minat perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mengurus pengajuan akreditasi program studi (prodi) masih sangat rendahIa pun menyodorkan angka, bahwa sepanjang tahun 2010 pihaknya hanya melakukan akreditasi terhadap 2.500 prodi.
“Padahal tahun 2010 ini ditargetkan harus ada 4000 prodi yang sudah terakreditasi
BACA JUGA: BAN-PT Ingatkan Sistem Akreditasi Telah Berubah
Namun hingga saat ini hanya 2.500 prodi saja yang sudah terakreditasi,” ungkap Kamanto di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Jumat (22/10).Kamanto menjelaskan, dalam proses pengajuan akreditasi prodi ini BAN-PT hanya bersifat melayani dan bukan dalam posisi untuk menjemput bola
“Akreditasi prodi ini sifatnya memang wajib bagi para PTS
BACA JUGA: Terbukti Nakal, Akreditasi Prodi PTS Bisa Dicabut
Tetapi BAN-PT tidak berkewajiban untuk datang ke PTSBACA JUGA: Madrasah Internasional di Tangan Setneg
Sayangnya kesadaran PTS masih rendah,” tegasnya.Dengan kondisi seperti ini, lanjut Kamanto, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kepada para orang tua maupun calon mahasiswa untuk lebih teliti dalam memilih PTSDisebutkan, dari jumlah total prodi yang mencapai 15 ribu prodi masih ada sekitar 5000 prodi yang belum terakreditasi dan sudah kadaluwarsa.
Untuk diketahui, sebelumnya Wakil Mentri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengatakan bahwa program studi yang belum terakreditasi tidak berhak mengeluarkan ijazahKemendiknas juga tidak bisa memaksa setiap universitas untuk mengakreditasi program studinyaAkibatnya, masih ada program studi yang belum terakreditasi dan sejumlah program studi yang sudah kadaluwarsa.
Alasan keterlambatan akreditasi tersebut antara lain universitas merasa perlu menunggu dahulu, bahkan ada yang merasa tidak perlu"Diharapkan, sebelum 2012 nanti, sebelum penerimaan mahasiswa baru, sudah jelas akreditasi di tiap program studi di universitas," paparnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 400 Madrasah Swasta Diubah Jadi Negeri
Redaktur : Tim Redaksi