jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo menyetop ekspor bauksit pada Juni 2023 mendatang.
Presiden ingin mendorong hilirisasi tambang, terutama untuk komoditi yang tergolong mineral kritis.
BACA JUGA: Dirut MIND ID Pastikan Perusahaan Terapkan Good Mining Practice
Menurut Presiden, hilirisasi akan didukung oleh energi hijau yang relatif aman serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Didukung dengan energi hijau, artinya Indonesia mengambil peran aktif pada perwujudan Energi baru terbarukan, energi yang rendah emisi, serta program-program dekarbonisasi lainnya dalam menjalankan operasional bisnisnya.
BACA JUGA: MIND ID Umumkan Pemenang Kompetisi BIGMIND Innovation Award 2022
“Inilah sebenarnya kekuatan besar kita, hilirisasi kemudian didukung dengan energi hijau,” ujar Joko Widodo dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ritz Carlton, Jakarta (21/12).
Melihat kondisi ini, Holding Industri Pertambangan di Indonesia, MIND ID bersama dengan pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM memiliki peranan besar untuk bisa mewujudkannya dan memaksimalkannya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Dirikan AKIPBA, MIND ID Diapresiasi
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya kini mendorong seluruh operasional bisnisnya hingga tahap hilirisasi.
MIND ID menjalankan mandat pemerintah sebagai pemain kunci dari hilirisasi yang ada di Indonesia, salah satunya dalam mempercepat ekosistem Electric Vehicle (EV), kendaraan listrik berbasis baterai.
“Kami Bersama-sama, memetakan dan memikirkan seluruh produksi dari komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirisasinya, agar benefit dan manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk bangsa Indonesia,” ujarnya.
Salah satu bentuk nyata program dalam mendorong hilirisasi adalah melalui dibangunnya Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk, sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah.
"Tadinya hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (>70 persen), diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn," katanya.
Selain itu, teknologi ini juga mampu menekan cost produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah international serta lebih safety, dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygiene Sistem dan Wastewater Treatment.
Untuk menjawab energi hijau, MIND ID melalui PT INALUM (Persero) telah menggunakan PLTA sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminiumnya.
PT INALUM (Persero) saat ini juga tengah menjalankan studi untuk pengembangan perluasan Brownfield Smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Hasil dari studi ini diharapkan dapat menduplikasi produksi Inalum. Dengan konsumsi energi yang sama, teknologi smelter ini dapat menghasilkan double capacity per tahunnya.
Hal ini juga sebagai bentuk keandalan dan ketersediaan kebutuhan aluminium nasional.
MIND ID keluar sebagai 30 perusahaan yang mampu mengubah dunia versi majalah Fortune (Fortune Indonesia Change The World 2022).
“Terima kasih untuk semua anggota Grup MIND ID yang telah berkomitmen untuk mempercepat program hilirisasi di Indonesia. Harapannya agar apa yang kita kerjakan sekarang memberi manfaat yang maksimal untuk bangsa Indonesia, baik untuk saat ini maupun masa mendatang,” tegas Hendi. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul