Minim Waktu, Serapan Proyek Rendah

Rabu, 17 Februari 2010 – 15:41 WIB

JAKARTA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan , Ardiansyah Parman mengeluhkan minimnya waktu, yang membuat daya serap anggaran maupun realisasi fisik seperti pembangunan maupun revitaliasasi pasar tradisional melalui Tugas Pembantuan tidak optimal.

"Di sejumlah daerah terhambat, karena minimnya waktu yang tersedia.Selain, ada beberapa daerah yang terpaksa dihentikan akibat bencana alam," kata Ardiansyah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (17/2).

Sejumlah pembangunan Pasar tradisional yang mengalami hambatan akibat keterbatasan waktu, antara lain di Pasar Blauran dan pasar di kabupaten Bondowoso"Sedangkan Pembangunan Pasar Kelayang di Kabupaten Indragiri Hulu terpaksa dihentikan karena terkena tanah longsor," tegas Ardiansyah.

Menurut Ardiansyah, pembangunan Pasar Tradisional di Indragiri Hulu sudah mencapai 30 persen

BACA JUGA: Demokrat Bantah Goda PDIP

Namun, akibat pasar itu tertimbun tanah longsor, Pemda setempat memutuskan untuk menghentikan pembangunannya.

Sebagai informasi, anggaran pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional melalui TP pada tahun 2009 dialokasikan untuk 57 unit pasar tradisional di 43 kabupaten/kota
Selain itu, realisasi anggaran hingga 31 Desember 2009 adalah sebesar 91,30 persen, sedangkan realisasi fiaik sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar 94,67 persen

BACA JUGA: Dua Masa Sidang, Target Panja Rumah Dinas TNI

BACA JUGA: Tiap Bulan, Ratusan TKI Minta Pendampingan Hukum

(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penundaan Kenaikan Tergantung Pemerintah


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler