Minimal, Diberi Izin Ganti Kain Kafan

Minggu, 27 September 2009 – 12:02 WIB
KECEWA - Isman (tengah), ayah kandung Urwah, didampingi kuasa hukumnya, Endro Sudarsono, sebelum bertolak ke Jakarta, Sabtu (26/9). Foto: Gembeng/Radar Solo.
Jenazah Bagus Budi Pranoto alias Urwah (teman Noordin M Top), hingga Sabtu (26/9) masih belum bisa dibawa pulang oleh keluarganyaWalaupun begitu, sang ayah terutama, tak pernah padam tekad dan upayanya untuk mempercepat kepulangan jasad sang anak.

ISMAN
, ayah Urwah, ketika akan bertolak ke Jakarta, Sabtu (26/9) untuk mengurus kepulangan jenazah anaknya itu, sempat mengadakan jumpa pers di Masjid Baitussalam, Tipes, Serengan, Solo

BACA JUGA: Dua Jam Jalan Kaki atau Tinggal di Pondokan Darurat

Dalam kesempatan itu, ia didampingi Endro Sudarsono, kuasa hukumnya.

Kepergiannya ke Jakarta itu sendiri, kata Isman, adalah dalam rangka menyerahkan ijazah Urwah
Ijazah SD yang dibawa tersebut akan digunakan untuk melacak sidik jari Urwah

BACA JUGA: JI Wariskan Kemampuan Rakit Senjata

Pasalnya, sidik jari di dalam ijazah SD dinilai paling valid dalam identifikasi jenazah.

"Keluarga mendapat surat panggilan dari Mabes Polri untuk menyerahkan ijazah SD, guna pencocokan sidik jari," jelas Endro pula.

Ditambahkan Endro, Mabes Polri juga akan meminta keterangan keluarga tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Urwah
Langkah seperti itu juga dilakukan polisi terhadap anggota keluarga tiga tersangka teroris lainnya

BACA JUGA: Ada Kamp yang Didirikan Dulamatin

"Mungkin keluarga dimintai keterangan seputar aktivitas Urwah, serta kapan terakhir bertemu," tambahnya.

Dalam keterangannya, Endro pun mengungkapkan bahwa setelah tiba di Jakarta, keluarga Urwah akan berusaha meminta Mabes Polri segera bisa memulangkan jasad Urwah, agar juga dapat segera dimakamkanJika permintaan tersebut belum dapat dipenuhi, paling tidak keluarga minta diperbolehkan mengganti kain kafan yang saat ini dikenakan pada jenazah"Ini permintaan keluargaKain kafan sudah disiapkan dari rumah," tandasnya.

Sementara itu, Endro pun sekaligus mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya identifikasi jenazah yang dilakukan pihak berwajibSudah sembilan hari lamanya, identifikasi tersebut belum juga kelar, sehingga membuat proses pengambilan jenazah pun tertunda.

Selain itu, Endro mengaku tak habis pikir soal rumitnya prosedur pemulangan jenazah tersebutDampaknya katanya, jasad Urwah tidak juga kunjung dapat dipulangkanJadwal pemulangan jenazah yang sudah dijanjikan sebelumnya berkali-kali meleset.

"Beberapa waktu lalu, keluarga diberi janji bahwa jenazah mereka bisa diambil pada Jumat, 25 September laluNamun, rencana itu kembali dibatalkan dan mendadak diubah dengan cara dipulangkan satu-persatu secara berurutanKenyataannya, sampai sekarang belum ada kepastian, dengan alasan proses identifikasi jenazah belum selesai," keluhnya.

Menurut Endro pula, proses identifikasi jenazah sebenarnya tidaklah sulit dan tidak mesti membutuhkan waktu lamaSebab katanya, beberapa saat sebelumnya pihak keluarga juga sudah melakukan tes DNA"Dengan cek sidik jari dan pengakuan keluarga saja, seharusnya (identifikasi) sudah cukupSebab, mayat mereka masih bisa dikenali," tambahnya.

Selain mendesak Mabes Polri untuk segera menyerahkan jenazah ketiga tersangka teroris tersebut, keluarga beserta kuasa hukum juga berencana meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan fatwa mengenai persoalan tersebutSebabnya, jika jenazah tersebut tidak segera dipulangkan, pemakaman juga akan terhambat.

"Sebagai umat muslim, kami berkeyakinan bahwa mayat itu harus segera dimakamkanJika hal itu tidak segera dilakukan, berarti Polri telah menyinggung keyakinan kami sebagai umat muslim," ujar Endro dengan nada keras(in/nan/jpnn/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Orang Indonesia Jadi Instruktur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler