Minimarket Dorong Peritel Modern

Rabu, 16 Maret 2011 – 18:20 WIB
JAKARTA - Peritel modern tumbuh signifikan pada tahun 2010Pendorong terbesar berasal dari pertumbuhan minimarket

BACA JUGA: NIKL Optimistis dengan Revamping

Merujuk data Nielsen pertumbuhan modern trade pada 2010 dibanding 2009 lalu sebesar 38 persen
Secara nasional, jumlah ritel modern sampai akhir tahun lalu mencapai 18.152 toko.

Kontribusi terbesar dari minimarket dengan pertumbuhan 42 persen atau sejumlah 16.922 toko

BACA JUGA: CRV Tembus 100 Ribu Unit

Sementara toko dengan format hypermarket tumbuh 23 persen yang mencapai 154 toko
Berbeda dengan ritel modern lain, toko berformat supermarket malah mengalami penurunan sebesar 6 persen dibanding 2009.

Menurut Teguh Yunanto Executive Director dari Retail Measurement Services Nielsen, tingginya pertumbuhan toko modern tersebut karena mampu menyajikan kenyamanan bagi konsumen

BACA JUGA: Maskapai Dorong Juanda Operasi 24 Jam

"Ditambah mereka juga aktif melakukan promosi lewat media," ucapnya kemarin (15/3).

Dijelaskan, penyebaran toko modern tersebut hampir 78 persen berada di pulau JawaKhusus di pulau padat penduduk ini pertumbuhan mereka mencapai 35 persen dibanding 2009Sementara pertumbuhan di pulau lain tercatat lebih tinggi, seperti di Sumatera sebesar 55 persen dan pulau lain sekitar 42 persen.

Sementara secara total, jumlah toko di tanah air mengalami penurunan sebesar 1,3 persenData 2010 lalu menunjukkan jumlah toko menurun dari 2.558.000 toko menjadi 2.524.111 tokoSebesar 57 persen toko tersebut berada di pulau JawaLalu 22 persen berada di Sumatera dan 21 persen terbagi di beberapa pulau.

Teguh menuturkan, pelaku bisnis ritel pun cenderung memasuki populasi padatKarena itu, seiring dengan bergesernya pemukiman ke daerah pinggiran membuat pertumbuhan toko di daerah tersebut juga tinggi"Dan di kota besar mengalami penurunan," ucapnyaSeperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan.

Di kota besar, penurunannya sebesar 4 persenSedangkan di pedesaan mencapai 2 persenSementara kalau di daerah perkotaan cenderung tetapDengan demikian, dibanding 2009 lalu ada penurunan toko tradisional sebesar 1,5 persen.

Bila dilihat lebih lanjut, toko tradisional atau pasar masih mendominasi dengan jumlah 2,4 juta toko yang sebanyak 47 persen berada di perkotaanMeski memiliki jumlah paling besar, jumlah pelanggan yang dilayani tiap hari mengalami penurunan sebesar 12 persenBegitu pula kota besar yang turun 13 persen.

Turunnya jumlah toko di pedesaan, tidak diikuti dengan turunnya pelangganMalah, jumlah pelanggan naik sebesar 17 persenDikatakan, bisa berarti pelanggan mencoba toko baru yang tumbuh di pedesaan.

"Berdasar catatan Nielsen, kenaikan jumlah toko baru di pedesaan sebesar 47 persen dengan peningkatan omset harian sebesar 16 persenSayangnya angka ini dikalahkan dengan jumlah toko yang terpaksa menutup usaha mereka," kata Teguh(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tsunami Hantam Bursa Saham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler