jpnn.com - BALIKPAPAN - Tak hanya ruang kelas yang dianggap kurang. Yang menjadi keluhan publik, jumlah guru di "Kota Minyak" Balikpapan juga minim.
Dari ribuan "Umar Bakri" yang dimiliki, Dinas Pendidikan Balikpapan menyebut kota ini masih kekurangan 600 tenaga pengajar.
BACA JUGA: Tunjungan Profesi Guru Kemenag Cair Oktober
Kepala Disdik Balikpapan Heri Misnoto menyebut, pihaknya telah mengusulkan penambahan guru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebanyak 600 orang.
Tapi sayang, dari usulan itu hanya disetujui 27 guru yang masuk dalam formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2014.
BACA JUGA: Dana Sertifikasi Mengendap Sebulan di Kas Daerah
Ia mengaku, tak bisa berbuat banyak karena memang keputusan penambahan guru ditentukan pusat. "Kami maksimalkan saja penambahan guru ini," sebutnya.
Heri membeberkan, minimnya jumlah guru cukup mengganggu proses belajar mengajar di Balikpapan. Pasalnya menghadapi Kurikulum 2013 sistem pengajaran lebih padat. Guru yang biasanya bisa mengajar dua sekolah, jadi lebih susah.
BACA JUGA: Tiga UPN Veteran Dinegerikan
"Kalau sekarang di Kurikulum 2013, guru mengajar mulai pagi sampai 15.30 Wita. Jadi, enggak sempat lagi ke sekolah lain," paparnya.
Selain itu, kata dia, mengantisipasi kekurangan guru juga tidak bisa meminjam guru di sekolah swasta untuk mengajar di negeri. Maka, pihaknya hingga sekarang masih mengandalkan guru honorer untuk mengatasi kekurangan staf pengajar.
Diketahui, jumlah guru yang berstatus PNS di Balikpapan sebanyak 2.500 orang. Sedangkan untuk honorer mencapai 3.250 orang. (rom2/k8/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pandangan JK Soal Kemendikbud Bakal Dibagi Dua
Redaktur : Tim Redaksi