BACA JUGA: KPK Telusuri Uang Gratifikasi Anggota DPR
Itu adalah salah satu poin kesekapatan hasil pertemuan tingkat teknis empat negara tersebut akhir pekan lalu."Standardisasi pondokan haji akan membantu negara-negara yang menjadi tamu Allah ketika tinggal di Tanah Suci untuk beribadah," terang Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Depag Abdul Ghafur Djawahir di Jakarta Minggu (23/8)
Menurut Ghafur, persoalan pondokan tidak hanya dirasakan Indonesia
BACA JUGA: Soal Kabinet, Ring Satu SBY Mengunci Mulut
Negara-negara ASEAN lainnya juga merasa bahwa harga pondokan haji di Arab Saudi setiap tahun selalu naikBACA JUGA: Quran Raksasa Dipamerkan di Hotel
"Misalnya standardisasi soal listrik, pendingin ruangan, air, dan kebersihan," jelasnya.Dari hasil pertemuan tersebut, empat negara juga mendesak Saudi agar memberikan standardisasi terkait masalah transportasiPemilik pondokan harus menjamin pemindahan jamaah dari maktab ke Masjidiharam dan sebaliknya"Kami siap membayar biaya transportasi ini asalkan modanya benar-benar ada dan tersediaUntuk memudahkan, kami berharap kendaraan atau bus disediakan pemilik pondokanJadi satu paket dengan maktab," tegasnya.
Menurut Ghafur, hasil pertemuan tingkat teknis empat negara ASEAN akan dibawa sebagai rekomendasi kepada menteri agama-masing-masing negara untuk dibahas berikutnya pada pertemuan tahunan menteri agama empat negara tersebut"Untuk tahun ini, pertemuan diselenggarakan di Brunei DarussalamKemungkinan sebelum penyelenggaraan haji," jelasnya.
Alumnus Al Azhar itu menambahkan, keempat negara berharap Arab Saudi bisa menindaklanjuti keinginan atau harapan dari hasil pertemuan empat negara ASEANHal itu dengan mempertimbangkan jumlah jamaah haji keempat negara ini setiap tahun cukup besarDua tahun terakhir, jumlah jamaah haji Indonesia sekitar 207 ribu per tahun, Malaysia 26 ribu, Singapura empat ribu, dan Brunei Darussalam enam ribu"Selain itu, setidaknya saat ini ada dua negara ASEAN lain yang ingin bergabung dalam pertemuan rutin tahunan menteri agama tersebut," tegasnya.
Ketua Tim Pengawas Haji DPR Muhammad Said Abdullah sepakat dengan hasil koordinasi empat negara ituDia menegaskan, yang terpenting dilakukan pemerintah saat ini jangan hanya mencari pondokan yang jaraknya lebih dekat dengan MasjidilharamNamun, juga mendesak Arab Saudi untuk menentukan standar harga pemondokan"Ini akan menguntungkan Indonesia karena jumlah jamaahnya paling besar di dunia," terang dia.
Selain batasan harga, pemondokan juga harus sesuai kriteria seperti layak huni dan layak sewaSaid lantas memaparkan hasil temuan bahwa tahun ini mendapatkan pemondokan yang tidak sesuai seperti diharapkan"Fasilitas kamar setiap gedung pemondokan seperti kamar mandi dan alat pemanas sangat minimBahkan, ada yang tidak memiliki tangga daruratIni berbahaya," tegasnya.
Padahal, harga sewa rumah setiap jamaah sudah dinaikkan menjadi 3 ribu riyal dari tahun sebelumnya 2 ribu riyalApalagi, Depag hanya mampu menempatkan 26 persen dari seluruh jamaah di ring I yang berjarak maksimum 1,6 kilometer dari Masjidilharam.
Karena itu, Said meminta pemerintah kembali mencari pemondokan yang lebih dekat dari MasjidilharamWaktu tiga bulan ini, menurut dia, dapat digunakan sebaik-baiknya oleh Depag"Saya rasa, masih sempat mencari pemondokan lagi di ring ITahun lalu, September dan Oktober masih bisa dapat," ujarnya(zul/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pertama Puasa Jakarta Lengang
Redaktur : Tim Redaksi