jpnn.com, BADUNG - Dugaan percobaan pelecehan seksual oleh salah satu pegawai hotel di Jalan Sunset Road, Badung menjadi viral di media sosial. Korbannya adalah seorang wisatawan mancanegara (wisman) bernama Aneta Baker.
Karena merasa diperlakukan tak senonoh, turis asing asal Selandia Baru itu merekam aksi oknum pegawai hotel dan mengunggahnya ke Facebook. Hal itu berawal ketika Aneta meminta pengembalian dana (refund) dari pihak hotel.
BACA JUGA: Enam Santriwati Lapor Polisi, Duuuuh
Aneta mengunggah video itu Jumat (2/2) pukul 07.05. Hingga Minggu sore (4/2), status plus video tersebut sudah dibagikan 14.313 kali.
Dalam unggahan itu Aneta mengungkapkan ketidaknyamanannya. Dia bukanlah orang pertama yang diperlakukan tidak pantas seperti itu.
BACA JUGA: Ingat, RS Wajib Berikan Info soal Hak Pasien
“Ini terjadi padaku di malam terakhirku di Bali. Tapi saya bisa menjamin Anda bahwa saya bukan orang pertama yang dia perlakukan seperti ini... kepercayaan dirinya mengganggu, karena itu membuat saya tahu bahwa ada banyak orang lain yang telah mengalami ini juga!!!” tulisnya.
Dalam video berdurasi 8 menit 25 detik itu, okum pegawai hotel meminta Aneta Baker melakukan seks oral. Ucapannya ada pada detik kesembulan.
BACA JUGA: Please, Jangan Takut Laporkan Paramedis Pelaku Pelecehan
“Dengarkan apa yang dia katakan di detik 0.09. Tenang tapi aku menangkapnya! Aku: jadi kau ingin aku memberikan apa? Dia: *** sesuatu yang tidak pantas *** yea aku menangkapnya di video!!!,” tulisnya lebih lanjut.
Lebih lanjut Aneta menjelaskan duduk permasalahannya. Pada malam terakhir dia dan teman-temannya check out memang bertanya tentang pengembalian dana. Sebab, dia tak menginap di hotel itu pada malam terakhirnya di Bali.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran kesalahan komunikasi dalam pemesanan. Dia lantas menanyakan opsi dari pihak hotel.
Ternyata si oknum pegawai bersedia mengembalikan dana. Namun, ada syaratnya berupa seks oral.
Atas perlakuan itu, Aneta kemudian melaporkan si pegawai kepada atasannya. Pihak hotel pun meminta maaf atas kejadian itu dan memastikan si pegawai akan mendapat sanksi yang berat, bahkan pemecatan.
Terkait masalah tersebut, DPRD Badung pun angkat bicara. Dewan meminta pemerintah cepat tanggap terhadap masalah tersebut. Apalagi menyangkut pariwisata dan sudah tersebar di media sosial.
“Pemerintah harus bertindak cepat menanggapi permasalahan ini. Apakah dipanggil atau diproses secara hukum. Ini pertanggungjawaban aparatur kita terhadap tamu. Perlu diberikan tindakan tegas bagi pelaku sebagai wujud penegakan hukum kita,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Badung Nyoman Dirga Yusa.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Made Badra mengaku telah mendapat informasi itu. Untuk itu, Badra akan melakukan penelusuran hari ini.
“Kami lihat dulu apa kasusnya, kami lihat laporan dari mana dulu,” tegasnya.
Badra menyatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk merespons berbagai permasalahan terkait pariwisata. “Kalau ada yang viral yang kurang bagus, kan perlu kami cek,” terangnya.(bx/adi/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Periksa Oknum Perawat dengan Bantuan Boneka
Redaktur & Reporter : Antoni