jpnn.com - MEDAN - Ratusan murid SDN 060926 Medan memblokade Jalan Tritura, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Senin siang (10/3). Sambil membawa spanduk bertulisan tuntutan, ratusan murid SD itu duduk dan berdiri di tengah badan jalan. Ketua dan beberapa anggota komite sekolah ikut dalam aksi tersebut.
Para guru juga terlihat mengawal dan mengawasi aksi para murid berseragam putih-merah itu. Bahkan, sejumlah pemuda yang mengenakan seragam salah satu OKP tampak menutup dan mengalihkan arus lalu lintas jalan bersama sejumlah polantas.
BACA JUGA: Penyu Paloh Masih Terancam
Berdasar informasi diterima Sumut Pos (JPNN Group), aksi tersebut dilakukan berdasar instruksi dan arahan komite sekolah. Komite sekolah prihatin dengan laporan para murid. Mereka tidak nyaman lantaran tidak memiliki lahan untuk upacara, olahraga, dan tempat bermain di sekolah tersebut.
Kondisi tersebut pernah disampaikan ke DPRD Kota Medan, Pemerintah Kota Medan, dan Pengadilan Negeri Medan. Namun, persoalan itu tidak kunjung mendapat kejelasan.
BACA JUGA: Siswa Bawa Laptop, Beban Listrik Naik
“Masalah ini juga sudah sampai ke Pengadilan Negeri Medan. Namun, kami tetap kalah oleh mafia tanah. Pemkot Medan mengaku mengajukan banding atas putusan yang mengalahkan kami itu. Namun, Pemkot Medan malah tidak hadir dalam sidang banding itu. Karena ketidaktegasan itu, kami melakukan aksi ini,” papar Kelengi Sembiring, ketua komite sekolah, ketika ditemui Sumut Pos di lokasi.
Kelengi menyatakan, lahan didirikannya SDN 060926 itu merupakan hasil hibah dari seorang pria keturunan. Namun, dia menyebut ada pihak yang menyerobot sebagian lahan sekolah itu.
BACA JUGA: Rem Blong, Bus Terguling, 4 Siswa Tewas
Bahkan, menurut dia, pihak yang menyerobot sebagian besar lahan tersebut membangun tiga rumah toko (ruko) di atas lahan yang sehari-hari dijadikan sebagai tempat upacara, olahraga, dan bermain para murid SDN tersebut.(ain/ila/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Tahun Menderita Kenker, Kedua Mata Suwarno Tak Berfungsi
Redaktur : Tim Redaksi