Minyak Goreng Langka, Bukti Pemerintah Tidak Kompeten?

Jumat, 11 Maret 2022 – 21:35 WIB
Minyak goreng langka. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menilai respons pemerintah terhadap kelangkaan pangan sangat tidak kompeten.

Menurut dia, akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan dengan banyak persoalan seputar kebutuhan pokok masyakarat.

BACA JUGA: Minyak Goreng Langka, DMO CPO Naik, Awas Imbasnya Bisa Parah

"Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, naiknya harga kacang kedelai yang membuat pengusaha tahu dan tempe berhenti produksi, harga cabai, gas dan juga daging sapi naik, dan sekarang gula hilang di pasaran," ungkap Achmad, Jumat (11/3).

Achmad mengungkapkan kelangkaan minyak goreng belum juga tertangani dengan tuntas.

BACA JUGA: Bamsoet Menyoroti Harga dan Kelangkaan Komoditas Menjelang Ramadan, Simak

"Pemerintah malah menyikapinya dengan sidak ke pasar-pasar tradisional. Hasilnya, saat sidak seolah tersedia, tetapi setelah sidak suplainya menjadi langka lagi," katanya.

Lebih lanjut, CEO Narasi Institute itu mengatakan setelah minyak goreng kini giliran gula yang hilang di pasaran.

BACA JUGA: Minyak Goreng Langka, Mendag Curiga Ini Biang Keladinya

"Ini akan menjadi masalah serius di masyarakat. Terutama pelaku ekonomi mikro kecil pasti akan sangat menderita," tegas Achmad.

Untuk itu, Achmad mengimbau pemerintah perlu terobosan atas kelangkaan pangan.

Salah satu saran untuk menyikapi kelangkaan pangan ialah pemerintah membentuk desk mafia penimbunan pangan sebagaimana pembentukan desk BLBI.

Desk tersebut adalah lintas kementerian dan lintas aparat keamanan.

Selain itu, menghapus kebijakan pemerintah yang membuat distorsi harga, seperti penetapan batas HET Permendag. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minyak Goreng Langka, Apa Solusinya? Pemerintah Tolong Simak Saran Said Abdullah DPR


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler