Minyak Kita Naik Setelah Pemilu

Senin, 16 Maret 2009 – 17:38 WIB
JAKARTA- Harga minyak goreng 'Minyak Kita' yang digembar-gemborkan sebagai program minyak murah ternyata tidak selamanya akan menjadi murahBuktinya, minyak itu akan menaikkan harga selepas pemilu 2009 mendatang

BACA JUGA: Krisis, Ekspor LNG Menyusut

“Harga Minyakita saat ini harganya masih Rp 6000 per liter
Tentunya ini juga  merupakan wujud  komitmen produsen dan keinginan pemerintah untuk tetap melanjutkan program minyak kemasan sederhana tersebut

BACA JUGA: Mendag Segera Revisi Aturan Ekspor Rotan

Untuk itu, instansi terkait di daerah perlu melakukan pengawasan agar harga tetap Rp 6.000 per liter,” jelas Mendag, Senin (16/3).

Bakal berubahnya harga Minyakita tersebut, tentunya disebabkan oleh tindakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI  yang menolak rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana subsidi sebesar Rp 200 miliar
Dengan kondisi ini, pemerintah kesulitan menetapkan batas bawah dan atas harga.

Selain itu, Mendag juga menyebutkan tren harga minyak kelapa sawit mentah  atau crude palm oil (CPO) yang meningkat menjadi faktor kesulitan lainnya

BACA JUGA: SDM Jadi Persoalan FTZ di BBK

Mengingat, harga minyak goreng turut ditentukan harga CPO sebagai bahan bakuNamun demikian, pemerintah memastikan setelah bulan April 2009 harga Minyakita tetap di bawah harga pasar“Akan lebih murah sekitar Rp 1.000 per liter,” lanjutnyaDia menyebutkan selain untuk menyetabilkan harga minyak goreng di pasar, program Minyakita juga dimaksudkan untuk memasyarakatkan penggunaan minyak kemasan.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Mendag mengatakan butuh  bantuan dari instansi terkait di berbagai daerah untuk melakukan pengawasan  hal itu bisa dicapai dengan pengamanan distribusi di masing-masing daerah“Hal ini bisa dilakukan yang tentunya melibatkan dinas perdagangan mulai dari tingkat propinsi hingga kabupaten/kota,” lanjutnya(cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Depdag Dukung BTPN dalam Pembiayaan UKM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler