Miris! Bayi Itu Ikut Mamanya di Tahanan

Jumat, 03 Februari 2017 – 08:47 WIB
AKIBAT NARKOBA: Siti Aminah tetap mengurus bayinya yang menderita penyakit jantung koroner dari dalam tahanan. Foto: POLRES KOBAR FOR KALTENG POS

jpnn.com - jpnn.com - Siti Aminah mendekam di sel tahanan Polres Kobar bersama bayinya yang menderita penyakit jantung koroner.

CALVIN KUDLENSON, Pangkalan Bun

BACA JUGA: Pemandu Karaoke Dijemput Pakai Ertiga, Lantas...Kasihan

Bahkan, bayi laki-laki yang baru berusia sembilan bulan itu juga akan menjalani tes urine.

Khawatir jika di dalam tubuh mungilnya juga terdapat kandungan narkoba. Siti ditahan dalam kasus kepemilikan 31 paket sabu dan 10 pil ineks.

BACA JUGA: Ealah, Nyabu Dulu Biar Kuat Nyopir


Ini bukan pertama kalinya Siti “menyeret” putra kecilnya ke dalam jeruji besi. Tahun lalu, warga Jalan Bhayangkara, Kelurahan Madurejo ini juga menjalani masa tahanan.

Atas rasa iba, apalagi putranya yang sedang sakit, Siti mendapat keringanan dengan menjadi tahanan kota.

BACA JUGA: Bang Haji Akan Jadi Penghuni Penjara

Menjadi tahanan kota rupanya tidak membuat Siti berubah. Ia justru kembali ditangkap aparat lantaran untuk keduanya kalinya menjadi pengedar narkoba, Minggu (29/1) sekitar pukul 21.00 WIB.

“Dari hasil pemeriksaan, Siti diketahui positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Kami khawatir jika bayinya juga terkontaminasi zat narkoba, makanya akan dites urinenya juga,” kata Kapolres Kobar, AKBP Pria Premos melalui Kasat Narkoba, Iptu Kariatmono, kemarin.

Tes urine terhadap bayi Siti rencananya dilakukan kemarin, namun batal. Sebab, ditunggu hingga sore, tak kunjung mengeluarkan air kencing (urine).

“Kami tunggu sampai sore, tapi belum mau kencing juga. Besok (hari ini) akan kita lanjutkan lagi,” jelasnya.

Menurutnya, tes narkoba yang dilakukan terhadap bayi Siti hanya bisa dilakukan melalui urine saja. Sebab untuk tes melalui darah, belum ada alatnya.

Untuk diketahui, bayi Siti menderita penyakit bawaan, bocor jantung. Untuk pengobatan atau operasi memerlukan biaya hingga puluhan juta rupiah.

Siti beralasan, terpaksa kembali menjadi pengedar karena sebagai orangtua tunggal.

“Siti berasalan, menggunakan narkoba jenis metamfetamin karena harus terus terjaga untuk menjaga bayinya yang sedang dalam kondisi sakit. Apalagi saat malam hari terus menangis," ungkap Kariatmono.

Kariatmono menegaskan, pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus Siti. Apalagi barang bukti merupakan kiriman dari seseorang yang berada di rumah tahanan (rutan), tepatnya di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Berarti pengendalian peredaran narkoba ada di dalam rutan, maka akan kita kembangkan terus," tegasnya. (ang)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Narkoba Kembali Digerebek, 28 Positif, 2 Sakau


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler