Miris..Garuda Lambang Persatuan Itu Sayapnya Patah, Badan Nyaris Tumbang

Minggu, 27 September 2015 – 02:27 WIB
Patung garuda di pertigaan Tembelang Wonosobo. Foto: Sumali Ibnu Chamid/Radar Kedu

jpnn.com - TINGGINYA menjulang, tampak gagah dari kejauhan. Namun sayang, kian didekati, terlihat jelas dia nyaris tumbang. Patung Garuda yang berada di pertigaan Tembelang atau salah satu titik pada jalur Wonosobo- Kertek dalam kondisi miris, memperihatinkan.

Patung yang dibangun pada era Bupati Trimawan Nugrohadi itu, sayapnya patah dan badannya mau tumbang dari tugu setinggi sekitar 7 meter dari badan jalan raya.

BACA JUGA: Polisi Apes, Empat Kendaraan Tabrakan Beruntun

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Wonosobo Lutfi Amin mengaku, pihaknya sudah mengetahui hal ini. “Kami sudah lakukan koordinasi untuk melakukan perbaikan patung garuda,” katanya, seperti dikutip kembali dari Radar Kedu (Jawa Pos Group), Sabtu (26/9).

Menurut Lutfi, dinas akan menganggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2015 untuk biaya perbaikan. Rencananya, patung segera diturunkan untuk direnovasi. Hal ini mendesak dilakukan mengingat patung itu menjadi salah satu monumen lambang pemersatu masyarakat Wonosobo.

BACA JUGA: Elpiji 3 Kg Langka, Warga Beralih ke Kayu Bakar

“Khususnya di bagian sayap sebelah kanan yang mulai membahayakan para pengguna jalan yang melintas di jembatan Tembelang,” katanya.

Lutfi menambahkan, patung yang terbuat dari bangunan beton ini dilapisi tembaga dengan bentang kedua sayap burung garuda selebar 14 meter. Taman dan patung garuda yang pembangunannya berasal dari sumbangan beberapa pengusaha lokal dan warga Wonosobo ini sebelumnya diresmikan oleh Bupati Wonosobo, Trimawan Nugrohadi pada 1 Mei 2004.

BACA JUGA: Sekda Sekadau Meradang, Ada Apa?

“Awalnya patung ini berada di ujung Jl A Yani atau dekat alun-alun, kemudian dipindah ke dekat jembatan Tembelang, diganti dengan videotron,”katanya.

Lutfi menambahkan, patung garuda dibangun dengan tujuan mengingatkan seluruh elemen masyarakat di daerah pegunungan ini untuk mengingat filosofi persatuan dan kesatuan. Juga mengingatkan semangat kebersamaan, kekompakan, dan semangat untuk berkorban yang bisa dijadikan modal pembangunan, menuju terwujudnya masyarakat yang aman dan damai serta masyarakat yang lebih sejahtera. Untuk itu pada dinding batu karang terdapat tulisan Bersatu Kita Teguh.

“Tugu atau monumen patung Garuda Pancasila ini dikerjakan oleh seniman dan mahasiswa ISI Yogyakarta dengan menghabiskan biaya sekitar 337 juta rupiah,” katanya.

Karena adanya permindahan patung Garuda dari Jalan AhmadYani ke jembatan Tembelang, beberapa bagian patung sempat mengalami kerusakan. Untuk itu pihaknya akan merencanakan secara seksama. Jika beberapa perbaikan tidak memungkinkan, akan dilakukan pembuatan ulang dengan bentuk dan model patung yang sama persis dengan kondisi sekarang. (ali/ton)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong Pak Jokowi, Riau tak Layak Huni Lagi....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler