jpnn.com - SIDOARJO—Nikmatnya mudik Lebaran ke kampung halaman tidak bisa dirasakan ratusan pengungsi Syiah asal Sampang Madura, Jawa Timur. Warga Syiah yang kini tinggal di pengungsian Jemundo, Sidoarjo dilarang mudik ke kampung halamannya di Sampang, Madura.
Pelarangan ini murni didasari faktor keamanan pengungsi Syiah yang belum bisa dijamin aman saat mudik ke daerah asalnya di Sampang.
BACA JUGA: Berkah Idul Fitri, 355 Napi Surabaya Dapat Remisi
Aparat Polres Sidoarjo melarang pengungsi Syiah keluar pengungsian untuk mudik ke Madura, demi keamanan mereka sendiri. Di samping itu warga Sampang masih belum menerima pengungsi Syiah untuk merayakan Idul Fitri di kampung halamannya sendiri.
”Murni didasari faktor keamanan warga pengungsi Syiah di Madura, yang hingga kini belum ada jaminan aman dari pemerintah setempat,” ujar Kapolres Sidoarjo, Anwar Nasir.
BACA JUGA: Mengerikan, Suami Tewas Mengambang Usai Cekcok dengan Istri
Dari hasil koordinasi yang dilakukan antara kepolisian, TNI-AD dan pemerintahan Sampang Selasa lalu pihak pemda Sampang belum bisa menjamin keamanan pengungsi Syiah, jika mereka balik atau mudik ke kampung halamannya.
Pihak Polres Sidoarjo akhirnya menyiagakan sekitar 60 personel, baik dari Polres Sidoarjo maupun Brimob Polda Jatim di lokasi pengungsian Jemundo, Sidoarjo, untuk melarang pengungsi Syiah balik mudik ke Sampang, Madura.
BACA JUGA: Bayi yang Jenazahnya Pulang Naik Motor Dibekali Uang Saat Dikubur
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, hingga kini tercatat ada lebih dari 300 orang pengungsi Syiah asal Sampang, Madura, yang hidup di pengungsian. Mereka hidup dengan biaya penuh dari pemerintah Provinsi Jawa Timur.(end/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Madinah dan Solo Diguncang Bom, Gubernur Klaim Lampung Kondusif
Redaktur : Tim Redaksi