Miris..Sekolah Berlantai Tanah dan Berdinding Gedek

Senin, 20 Maret 2017 – 23:51 WIB
Sekolah di pedalaman. Foto: JPG

jpnn.com, PONOROGO - Nasib anak-anak di Dusun Watuagung, Dayakan, Badegan, Ponorogo, Jatim tak seberuntung teman-temannya di kota.

Untuk melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP, mereka harus menempuh jarak lumayan jauh dan harus melalui pegunungan terjal.

BACA JUGA: Ckck..Sekolah Masih Pakai Tripleks, Guru Tak Digaji

Akibatnya, banyak orang tua berekonomi rendah yang meminta anaknya membantu bekerja. Ada juga yang menikahkannya setelah lulus SD.

"Begitulah kondisinya, khususnya di Dusun Watuagung ini,'' kata Kateno, kepala Desa Dayakan, kemarin (19/3).

BACA JUGA: Sedihnya...Masih Ada Dinding Sekolah Dari Bambu

Dusun Watuagung berbatasan langsung dengan Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, dan Kecamatan Bandar, Pacitan.

Di dusun tersebut hanya ada satu TK Muslimat.

BACA JUGA: Mendikbud Minta SMAN 1 Muaragembong Segera Diperbaiki

Diharapkan, anak-anak lulusan SD bisa melanjutkan pendidikan lagi.

Orang tua juga tidak khawatir karena jaraknya dekat dengan rumah.

Upaya itu terwujud sekitar dua tahun lalu. MTs Sunan Ampel berdiri sejak 2015.

"Sebenarnya kami mengajukannya pada 2014, tapi baru menerima murid pada 2015,'' tutur Kateno.

MTs itu didirikan di atas lahan warga. Gedung untuk proses belajar-mengajar (PBM) juga merupakan rumah warga.

Bahkan, lanjut Kateno, sebagian tenaga pengajar melibatkan warga.

Lantainya tanah dan dindingnya anyaman bambu atau gedek. Ruang satu dan lainnya disekat asbes. (tif/sat/c25/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Atap Sekolah Ambruk, Timpa Puluhan Siswa


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler