Misa Akbar Dihadiri Dubes Vatikan Bersama 22 Uskup

Rabu, 05 Oktober 2016 – 06:08 WIB
Suasana di lokasi perayaan misa akbar Indonesian Youth Day di Stadion Klabat Manado. Foto Paul Bawole/Manado Post/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com PINELENG - Warga Sulawesi Utara menyambut hangat sekira 20.000 Umat Katolik, Selasa (4/10). 

Ribuan umat akan mengikuti perayaan misa akbar Indonesian Youth Day (IYD) 2016. 

BACA JUGA: Waspada! Bengawan Solo Sudah Siaga Satu

Kumpulan pemuda tersebut merupakan peserta dari 37 keuskupan se-Indonesia, ditambah Umat Katolik se-Keuskupan Manado yang berkesempatan hadir. 

Sebanyak sembilan kevikepan yang membawahi 63 paroki se Keuskupan Manado, diperkirakan akan membanjiri Lapangan KONI dan Stadion Klabat Manado. 

BACA JUGA: Ya Ampun, Tongkat Emas Bunda Tidak Ada Lagi

Misa akbar ini akan diawali defile mengambil titik start Lapangan KONI, menyusuri Jalan Pramuka, melintasi depan persekolahan SMA Negeri 1 Manado, lewat Patung Sam Ratulangi dan finish di Stadion Klabat.

Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw mengucapkan selamat datang kepada para peserta dari seluruh nusantara. 

BACA JUGA: Dimas Kanjeng Kirim Sembilan Peti Uang melalui Kapal

Ia memastikan, dukungan penuh Pemprov Sulut terhadap IYD 2016. Baginya, dipilihnya Sulut sebagai tuan rumah merupakan berkat bagi pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK). 

“Sejak masa pemerintahan kami, selalu diberikan berkat yang melimpah dari Tuhan. Penyelenggaraan kegiatan ini juga menjadi bukti penyertaan Tuhan terhadap seluruh anak muda, khususnya muda-mudi katolik,” ujar Olly melalui Steven Kandouw. 
  
Diungkapkannya, pengarakan salib suci IYD merupakan bukti Tuhan Yesus telah mati di Kayu Salib. Bukan hanya bagi Umat Katolik, namun untuk seluruh umat manusia. 

Pengarakan salib suci ini juga, ungkap Kandouw, menjadi bentuk solidaritas antar umat beragama. Karena, dalam setiap perjalanan yang sudah melewati beberapa provinsi ini, salib suci IYD sudah pernah diterima dan diarak berbagai macam kalangan, ras dan agama. 

“Salib IYD merupakan representasi toleransi antar umat beragama di Sulut,” tambahnya.

Ketua BPMS GMIM Pdt Dr HWB Sumakul ikut mendukung acara IYD 2016. Karena, dengan kegiatan tersebut, bisa lebih meningkatkan spiritualitas Umat Katolik. 

“Salam hangat untuk semua Umat Katolik dan keuskupan yang hadir,” ucap Sumakul. 

Ia pun menegaskan, Umat Kristiani untuk menjaga lingkungan dan keamanan di Sulut.

“Karena dengan begitu, menunjukkan bahwa kita mendukung kegiatan IYD. Juga membuat para tamu yang hadir dari berbagai daerah, senang akan suasana daerah Nyiur Melambai,” paparnya.

Senada Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur ikut mendoakan agar kegiatan tersebut bisa sukses.

“Kiranya Umat Muslim dapat menghormati serta memahami perayaan ini sebagai bentuk daripada kerukunan umat beragama yang sudah tertanam kepada seluruh warga kawanua ini,” tandasnya.

Sementara itu, direncanakan akan bertindak sebagai selebran utama misa akbar Mgr Josef Suwatan Msc, dan pemberi renungan adalah Ketua Konfrensi Wali Gereja (KWI) Indonesia Mgr Ignatius Suharyo. Momen misa akbar ini merupakan hal langka.

“Karena akan ada 22 Uskup dari seluruh Indonesia berkumpul dalam satu altar, untuk perayaan ekaristi kudus,” beber Pst Dr Jhon Montolalu Pr, Ketua Panitia IYD 2016.
Dipaparkannya, IYD yang kedua di Manado mengangkat tema ‘Orang Muda Katolik Sukacita Injil di tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk’. 

Tujuannya, mengajak Orang Muda Katolik (OMK) untuk semakin menginternalisasi semangat saling menghargai, toleransi, dan kesadaran untuk membangun persaudaraan dalam lingkungan sosial inklusif.

Diharapkan, acara ini mampu memberikan kesadaran kepada OMK untuk memahami pesan yang diusung IYD 2016, tentang gembira dengan perbedaan. Selain itu, pulang dari acara ini, ada aksi nyata dari komunitas masing-masing untuk menyebarluaskan pesan dan semangat. 

Dirinya juga memaparkan, jika kegiatan IYD ini diadakan selama seminggu dari Sabtu (1/10) hingga Kamis (6/10), dengan kegiatan yang terbagi dua. Pertama, peserta live in atau tinggal bersama dengan penduduk selama 3-4 hari, selang 1-4 Oktober. 

Para peserta, tidak hanya tinggal di Keluarga Katolik, tetapi juga ada yang tinggal di Keluarga Protestan maupun Islam. 

“Tujuannya orang muda mengalami suka duka hidup keluarga hingga ‘mukjizat di Kana’ bisa terjadi,” jelas Pastor John sapaan akrabnya. 

Lalu di bagian kedua, pada 4-6 Oktober, seluruh peserta berkumpul bersama di Manado, merayakan ibadah, mengikuti berbagai pengajaran dan diskusi sampai kemudian ditutup dengan Malam Budaya, persembahan beberapa daerah di Indonesia.

Sementara itu, Mgr Pius Riana Prapdi, Ketua Komisi Kepemudaan KWI, menyatakan IYD merupakan ajang bagi OMK untuk merayakan perbedaan dan mensyukuri kehidupan. Ke depannya, OMK yang mencintai kehidupan, menjadikan perjumpaan sebagai hal penting karena di sana terdapat kerjasama untuk meneruskan kehidupan. 

"Sehingga, terdapat kerelaan untuk saling membantu dan keegoisan diredam," tutur Prapdi. 

Mgr Joseph Suwatan MSC sendiri sangat mengapresiasi IYD ini. Karena baginya, kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif. Masyarakat Manado menerima hangat kedatangan para OMK dari segala penjuru Indonesia. 

“Awalnya IYD mau digabungkan dengan Asian Youth Day, tetapi tidak jadi karena IYD ini memiliki tujuan tersendiri. Sesuai arahan apostolik Evangelii Gaudium dari Paus Fransiskus, terdapat permenungan abad ke-21 dalam konteks Indonesia, maka IYD pun diadakan tahun ini di Manado,” jelas Suwatan. 

Ditambahkan Pastor Rheiner Saneba, Ketua Seksi Publikasi Dokumentasi IYD, semua peserta diajak untuk menjunjung tinggi kebersamaan, dengan saling menolong demi kemajuan bersama. 

“Sesuai slogan masyarakat Manado ‘Baku Bae Baku Tolong Bikin Maju,” tukas Saneba.

Dalam misa akbar nanti, akan dihadiri 22 Uskup yang akan mempersembahkan misa kudus mendampingi selebran utama dan pembawa homili. Juga akan dihadiri Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonius Guido Fillipazzi. (Tim MP/vip)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Pengobatan Orang Gila Jadi Tanggungan Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler