Ya Ampun, Tongkat Emas Bunda Tidak Ada Lagi

Rabu, 05 Oktober 2016 – 05:57 WIB
Pihak Polda Sulsel memperlihatkan emas sepuhan dan beberapa mata uang dan beberapa benda tajam di kediaman Alm Najemiah Jl Sunu Makassar, Selasa 4 Oktober. Alm Najemiah adalah salah satu murid Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Foto: JUMAIN SULAIMAN/FAJAR/JPNN.com

jpnn.com - MAKASSAR – Rumah dan kamar almarhumah Najemiah, di Jl Sunu, Kompleks Unhas Blok K10 Tallo, Makassar, Sulsel, disisir penyidik Polda Jatim dibantu kepolisian setempat, kemarin (4/10).

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti. Saudara Najemiah, Hasna mengaku jika barang yang diperiksa tim Polda Jatim, Selasa, 4 Oktober hanya sebagian kecil. 

BACA JUGA: Dimas Kanjeng Kirim Sembilan Peti Uang melalui Kapal

Awalnya, ada 18 koper uang asing, satu peti emas, serta ratusan benda-benda yang dianggap berharga. 

Hasna curiga, barang-barang lainnya raib dicuri orang. "Buktinya, tongkat emas Bunda tidak ada lagi. Maka itu? Pasti ada yang curi dan jual. Polisi seharusnya mencari itu juga," pinta Hasna yang saat ini masih berada di Padepokan Probolinggo.

BACA JUGA: Biaya Pengobatan Orang Gila Jadi Tanggungan Pemerintah

Informasi dari Hasna, tongkat yang pernah santer diperbincangkan di Makassar tersebut memang pemberian Kanjeng. 

Najemiah sendiri sudah melapisi tongkat tersebut dengan emas asli di salah satu tokoh emas di Jalan Somba Opu.

BACA JUGA: Pemilik Lahan Menggugat, Proyek Tol Brebes-Pemalang Terhambat

Hasna mengaku pernah disampaikan oleh Najemiah, jika nilai tongkat tersebut miliaran rupiah.

Dari segi fungsi, Najemiah bahkan menganggap jika tongkat tersebut tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Tak ternilai.

Hasna menyebutkan, nilai uang beserta benda-benda yang dikatakannya berharga tersebut senilai Rp2 triliun. 

Nantinya, kata Nasna uang tersebut akan dibagikan kepada santri setelah mendapat persetujuan dari Kanjeng. 

"Uang dan barang-barang itu tadinya asli semua. Setelah dibongkar paksa sama orang-orang serakah, baru berubah seperti itu," kesalnya.

Hasna juga mengaku sangat kecewa atas laporan ke Polsek Tallo yang dihentikan begitu saja.

Menurutnya, soal ada surat kuasa dari Najemiah yang meminta barang-barangnya dibongkar lalu dipindahkan tidak benar adanya. 

Alasannya, ketika itu Najemiah sedang menjalani pengobatan di Singapura. Kondisinya ketika itu sangat parah. Mana mungkin ia membuat surat kuasa.

"Saya juga sudah pernah minta surat kuasa yang disampaikan polisi, tetapi sampai sekarang tidak pernah ditunjukan. Padahal kami sudah di-BAP tapi belakangan dihentikan begitu saja," kata Hasna.

Kerabat Najemiah lainnya, TD juga meminta agar polisi tidak sebatas puas dengan pemeriksaan barang-barang yang jumlahnya tidak utuh lagi itu. 

BACA: Dimas Kanjeng Kirim Sembilan Peti Uang melalui Kapal

BACA: Pengikut Dimas Bertahan di Tenda-tenda, Menunggu Perintah Gaib

"Di sana itu banyak sekali koper uang, emas asli, dan perhiasan berharga. Termasuk punya ibu Hasna, itu asli tapi belakangan hilang," kata TD. . (ksa-iad/kas/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt... Ada Modus Baru Memesan PSK di Jogja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler