Misbakhun Dorong Pemerintah Genjot KUR demi Pemerataan

Selasa, 14 Februari 2017 – 23:02 WIB
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar M Misbakhun.

jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun yang membidangi keuangan dan perbankan meminta pemerintah tak terlalu mempersoalkan tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai angka 5 persen. Alasannya, KUR sebagai biaya untuk pemerataan sekaligus menekan kesenjangan.

Misbakhun mengatakan hal itu saat rapat kerja Komisi XI DPR dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad di Jakarta, Selasa (14/2). Menurutnya, pemerintah harus mendukung KUR dengan membebankan NPL ke APBN.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Gelontorkan Dana Rp 475 Miliar

"Bagi saya, beban NPL ini bisa dibebankan ke APBN sebagai cost kita demi melaksanakan pemerataan, sebagai biaya menjembatani kesenjangan,” katanya.

Politikus Partai Golkar itu menambahkan, penyaluran KUR merupakan bukti keberpihakan pemerintah pada perekonomian rakyat. Karenanya, penetrasi KUR perlu dikuatkan demi mengatasi kesenjangan.

BACA JUGA: Tweeps, Simak Nih Doa Mas Misbakhun untuk Pak SBY

Misbakhun mengatakan, perbankan nasional pernah menerima dana talangan (bail out) melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Karenanya, membebankan NPL KUR ke APBN mestinya juga tidak masalah.

“Jadi kalau bicara NPL-nya kita punya sejarah BLBI besar, negara mem-bail out kok,” ujarnya.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Ini Ada Masukan dari Pak SBY

Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, KUR justru harus menjadi jembatan bagi pemerintah untuk mengatasi kesenjangan. “Kita mendukung pemerintah agar mendorong dan memperkuat penetrasi ke sektor masyarakat riil yang lebih nyata,” tegasnya.

Misbakhun juga meyakini KUR bisa membuka lapangan kerja dalam jumlah besar. Dia mencontohkan, dahulu pertumbuhan ekonomi 1 persen berarti bisa membuka 400 ribu lapangan kerja baru.

Kondisi itu berbeda dengan sekarang. Sebab, saat ini pertumbuhan 1 persen hanya bisa menyerap 200 ribu-300 ribu pekerja.

Karenanya, ketika pertumbuhan tidak bisa mendorong pertumbuhan lapangan kerja, kata Misbakhun, KUR bisa menjadi solusi. Apalagi saat ini jumlah nasabah KUR mencapai sekitar 12 juta.

"Jika satu orang  memiliki empat orang tenaga kerja, berapa juta lapangan kerja bisa diciptakan. Berapa kemiskinan dientaskan dan daya beli yang diciptakan. Tentu multiplier effect-nya sangat luas,” ulasnya.

Di sisi lain, Misbakhun juga mengapresiasi kinerja Menko Perekonomian Darmin untuk memperkuat KUR. “Sebab bapak selalu bicara soal pemerataan kesejahteraan. Mudah-mudahan KUR bisa berjalan bagus,” tegasnya.(yuz/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Bayangkan, Kekayaan 150 Orang Setara APBN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler