BACA JUGA: Demo Bubar, Suvarnabhumi dan Don Muang Pulih
Sebab, para peserta diperlakukan tak ubahnya binatang"Kontes ini tak ubahnya seperti pasar hewan
BACA JUGA: 11 Siswi Tiongkok Tewas Karena Racun Karbon
Contohnya ada kriteria pengukuran pinggang dan payudara para pesertaBACA JUGA: Kisruh Politik jadi Kado Ultah Raja Thailand
Karena itu, para pengunjuk rasa menuntut penyelenggara segera menghentikan kontes ratu ayu tersebutPara demonstran yang berasal dari beberapa kampus di London itu menilai, kontes tersebut menjadi identik dengan karakter wanita jahat dan tidak bermoralApalagi, pada sesi pengukuran bagian tubuh untuk mencari yang paling ideal
Akhir pekan lalu, para pengunjuk rasa menggelar aksinya di pusat hiburan London sebelah baratPara aktivis London School of Economics, School of Oriental and African Studies, Queen Mary College dan Regent's College itu menduduki Maddox dan Crystal Club"Kontes semacam ini harus dihapuskan untuk selama-lamanya," tandas Ruby Buckley dari serikat mahasiswa London School of Economics (LSE)
Dia juga menegaskan bahwa mahasiswa datang ke kampus untuk menuntut ilmu dan mendapatkan kepandaian"Kami datang untuk mengukur kemampuan intelektual kami, bukan untuk dinilai secara fisik," serunya
Menurut dia, kontes kecantikan justru membuat nama dan reputasi lembaga pendidikan tercemarApalagi, kontes itu semata-mata hanya mengekspos sisi-sisi fisik wanita yang menonjol.
Kontes yang disponsori 121 Entertainment itu, sebenarnya, sama sekali tidak ada hubungannya dengan urusan kampusTapi, pemakaian kata university dalam perhelatan tahunan tersebut membuat civitas akademika kampus-kampus London berang
Pada seleksi tahap pertama, tidak kurang dari 400 mahasiswi London sudah mendaftarkan diriSelanjutnya, mereka akan melewati serangkaian audisi untuk mendapatkan mereka yang berhak masuk 15 besar.
Kendati ditentang banyak pihak, penyelenggara dan para peserta tetap bersikukuh melanjutkan kontes yang puncaknya akan dihelat Februari mendatang ituMenurut Christian Emile, pendiri 121 Entertainment, Miss University 2008 adalah ajang kontes yang positif
"Kelompok feminis kampus menganggap ajang ini melecehkan perempuanTapi, mereka salah," ujarnya
Senada dengan Emile, Keelin Gavaghan pun menganggap sikap sebagian kecil penghuni kampus itu salah"Tidak ada yang salah dengan tampil glamorKami tidak menjual diri," ujar mahasiswi 19 tahun, salah satu peserta kontes
Sementara, pejabat LSE lebih memilih untuk tidak terlibat dalam perseteruan tersebutMereka menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut kepada para mahasiswa dan peserta(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suvarnabhumi Dibuka, Baru Bisa Layani Kargo
Redaktur : Tim Redaksi