JAKARTA - Jumpa pers usai serah terima tersangka MNazaruddin dari Tim Penjemput Interpol kepada penyidik KPK, Minggu (14/8), pukul 01.25 WIB menjadi perhatian media. Salah satu isi tas hitam Nazaruddin adalah flash disk merek Soni Vaio 4 GB
BACA JUGA: Mahasiswa Tagih Utang ke Nazar
Namun flash disk ini berbeda dengan flash disk yang dibeberkan Nazaruddin dalam siaran langsung lewat SkypeFlash disk itu beda merek
BACA JUGA: Pilkada Jadi Penyebab Perceraian
Perbedaan ini bahkan diakui Tim Penjemput NazaruddinBACA JUGA: Kapolri Terima Lencana Melati Pramuka
Soal CD yang pernah ditunjukan Nazaruddin saat melakukan wawancara lewat Skype disebut-sebut berisi data-data yang memperkuat ‘nyanyian’ Nazaruddin tak ada dalam daftar isi tas cangklong Nazaruddin itu.Ini menjadi misteri ketika pihak KPK mengaku Nazaruddin tidak mengakui adanya CD ituIni menjadi misteri karena bisa disembunyikan pihak Nazaruddin maupun pihak penyidik
“Kalau kelihatannya berbeda dengan di tayangan Skype, kami tidak tidak memperhatikan ituKami tidak tahu apakah terjadi perbedaan dengan yang disita Tim InterpolPokoknya ini flash disk yang telah kami sita,” ungkap salah seorang Tim Penjemput menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers.
Juru Bicara KPK, Johan Budi SP juga mengaku tidak tahu kalau terjadi perbedaanMenurut dia, flash disk yang disita hanya ituBegitu pun soal CD, menurut Johan, penyidik sedang mengusut kebenaran ada tidaknya“Ini kan, baru mau masuk tahap awalNanti ditahap penyelidikan baru bisa diketahui semuanya,” ujar Johan usai jumpa pers.
Seperti diketahui, dalam wawancara lewat Skype dengan Jurnalis Independen Iwan Piliang yang disiarkan eksklusif Metro TV, Jumat (22/7) malam, Nazaruddin menyebut apa yang disampaikannya di media bukanlah omong kosong, tapi ia memiliki berbagai buktiSeperti rekaman CCTV di rumahnya yang kini dalam bentuk CD adalah bukti bahwa Chandra datang ke rumah Nazaruddin dua kali pada tahun 2010
Dalam pertemuan Chandra dan Nazaruddin membicarakan seputar kasus proyek pengadaan baju hansip pada Pemilu 2009 lalu“Ini saya punya rekamannya, saya punya bukti,” ujar Nazaruddin sambil menunujukkan sebuah CD dalam tayangan itu
Nazaruddin dalam video itu muncul dengan topi anyaman jerami dan culu wajah dicukur habisMenurut Iwan, Nazaruddin memang sengaja bercukur malam ituDalam kaitan ini, kutip Nazaruddin, pengusaha pemenang proyek pengadaan baju hansip memberikan uang kepada Chandra agar kasusnya tidak dilanjutkan KPK
Begitu juga bukti kepemilikan PT Anugrah Nusantara dibeberkan oleh Nazaruddin“Di tangan saya ada dokumen kepemilikian PT Anugrah Nusantara lengkap dengan tandatangan Anas Urbaningrum dan cap jempolnya,” jelas Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan dalam pemilihan pimpinan KPK sudah ada deal antara Anas dan Chandra serta Ade Rahardja“Saya tahu banget bagaimana Chandra dan Ade bisa terpilih sebagai pimpinan KPKBahwa sudah ada deal, jika Chandra dan Ade terpilih, maka kasus apa pun yang menyeret nama Anas tidak usah dilanjutkan ke tingkat penyidikan KPK,” terang Nazaruddin.
Dalam hal ini Nazaruddin hanya meminta kepada Anas untuk mengakui apa yang ia sebutkan“Saya cuma mau Anas mengakui apa yang saya sebutkan, dan baru saya akan pulang,” ujar NazaruddinKalaupun Anas masih membantahnya, Nazaruddin akan menyerahkan bukti-bukti kepada media biar diketahui secara publik.
Tapi ini berbeda setelah Nazaruddin tertangkapMenurut sumber di KPK, Nazaruddin sudah mengaku tidak punya CD“Dia mengaku tidak ada CD berisi data ituKita lacak dari gambar itu dan ternyata CD itu tidak ada goresan seperti pernah diisi dataKita punya alat untuk memantau ituJadi di dalam tas kecilnya hanya uang USD 20 ribu, HP, charger, dompet, dan paspor itu,” kutip narasumber di KPK yang tidak mau namanya ditulis.
Soal kebenaran flash disk, Iwan Piling mengakui perbedaan ituMenurut Iwan, barang bukti berupa flash disk milik Nazaruddin yang diperlihatkan penyidik KPK bukanlah flashdisk yang diperlihatkan saat dirinya berkomunikasi dengan Nazaruddin melalui Skype
“Itu jelas berbeda dengan flash disk sewaktu Nazaruddin menunjukan kepada saya melalui Skype, yang penyidik KPK tunjukkan ada gantungannya, sedangkan waktu Nazaruddin tunjukan kepada saya tidak ada gantungannya dan merek flash disk-nya berbeda juga," ujar Iwan melalui ponselnya, kepada wartawan di KPK Minggu (14/8).
Barang bukti milik Nazaruddin seperti tas, flashdisk dan CD yang diperlihatkan di KPK kepada sejumlah media massa, dianggap banyak keganjilan“Seperti tas hitam milik Nazaruddin yang katanya ada isinya CD, flash disk, kenapa sudah dalam plastik dan kenapa video yang di CD kenapa tidak diputar, lalu barang bukti lainnya milik Nazaruddin seperti handphone Blackberry-nya, kartu, memory card-nya bagaimana, inikan menimbulkan kecurigaan,” pungkas Iwan. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Daerah Tersangka Korupsi Bisa Diperiksa
Redaktur : Tim Redaksi