JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi salah satu penyebab perceraian di IndonesiaSelain itu, pilpres, pemilu, hingga pilkades juga menjadi penyumbang
BACA JUGA: Kapolri Terima Lencana Melati Pramuka
Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar mengatakan, perceraian akibat politik mulai marak
BACA JUGA: Kepala Daerah Tersangka Korupsi Bisa Diperiksa
Bahkan, angka tersebut pernah mencapai 500 pasangan’’Ternyata pilkada menyumbang perceraian
BACA JUGA: Hari Ini Antasari Ajukan Perlawanan Terakhir
80 persen perceraian itu di usia perkawinan rumah tangga diniUsia 5 tahunTentunya anak-anak masih kecilJuga ada risiko sosial jadi janda muda,’’ kata Nasaruddin usai membuka penganugerahan keluarga sakinan dan KUA teladan di Jakarta, kemarin (14/8)Diakui Nasaruddin, data 2010 jumlah perceraian naik luar biasaProblem yang masuk ke seluruh pengadilan agama mencapai 314.394 kasusDari angka tersebut, yang berujung kepada cerai mencapai 284.379 pasangan
’’Pada 2009 lebih sedikitJangan-jangan 2011 melewati 300 ribu pasanganArtinya, jika ada 1 juta perkawinan 200 pasangan bercerai,’’ ujarnya
Sekarang ini, kata Nasaruddin, ada kecenderungan perkawinan konstan tapi perceraian meningkatData menunjukkan, istri yang meminta cerai mencapai 190.280 orangSedangkan suami yang menceraikan 94.909 kasus
’’Yang menjadi faktor perceraian salah satu mediaFaktor penyebab perceraian perlu kita cermatiDi antaranya poligami, kesenjangan jarak, pendidikan, umur, ekonomi, catat badanYang penting adalah perceraian politik,’’ katanya(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Siap Jerat Nazar Dua Kasus
Redaktur : Tim Redaksi