Misteri Monyet Ekor Panjang Menyerang Warga, Dikaitkan Mistis

Senin, 08 Juli 2019 – 11:21 WIB
Kawanan monyet. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, SAMARINDA - Sudah sekitar dua pekan warga kawasan Bayur dan Berambai, Sempaja Utara, Samarinda Utara, diteror monyet liar berukuran besar. Tercatat 6 warga menjadi korban gigitan monyet tersebut.

Warga di dua tempat itu menyebut, keberadaan monyet itu menjadi misteri. Tidak sedikit warga dibuat heran dengan kemunculan hewan primata tersebut. Pasalnya, selama berpuluh-puluh tahun tinggal di permukiman yang masuk Kecamatan Samarinda Utara, baru kali ini monyet menyerang warga yang melintas di jalan alternatif penghubung desa, tepatnya di Jalan Tembok Tengah, KM 17.

BACA JUGA: Ferdi Sempat Dengar Suara Batuk Nyaring, Setelah Itu tak Terdengar Lagi

Warga semakin merasa aneh karena monyet menyerang di pagi hari sekitar pukul 07.00 Wita hingga 08.00 Wita, dan serangan kedua terjadi sore hari, sekitar pukul 16.00 Wita hingga 17.00 Wita.

“Monyetnya ukuran besar, seukuran anak 3 tahun. terus berkeliaran dengan berpindah cepat. Kadang bersembunyi di semak belukar, kadang juga bergelantungan di dahan pohon," kata Suparji (46) warga Jalan Muang, RT 38, Kelurahan Sempaja Utara. Suparji adalah salah satu korban serangan monyet.

BACA JUGA: Detik – detik Arbani Dihabisi Kakak Ipar dan Ponakan Gegara Uang Ganti Rugi Lahan, Sadis!

"Saat menyerang, monyet itu sembunyi di semak-semak. Tidak terlihat, tahu-tahu muncul dan menggigit tangan kanan saya," sambungnya.

BACA JUGA: Willy Sebut Beberapa Politisi ke Dukun, pakai Klenik Agar jadi Menteri

BACA JUGA: Cucu Petinggi Unmul Dikabarkan Disiksa pakai Besi dan Kertas yang Dibakar

Suparji memastikan monyet yang menyerangnya sekitar pukul 07.30 wita itu, berbadan besar berbulu abu-abu, berekor panjang. Apa yang dilihatnya tentang sosok monyet itu membuatnya bingung.

Menurutnya aneh monyet berekor panjang bisa menyerang dirinya. Sebab sepengetahuannya, monyet jenis ini jarang sekali menyerang warga dan bahkan takut bila melihat warga yang mendekat.

"Kalau setahu saya, monyet ekor pendek atau biasa kita sebut beruk atau bangkui yang menyerang. Ini kok ekor panjang," ucap Suparji.

Tidak hanya Suparji, beberapa warga pun seperti Abdul Hamid (39) warga Berambai yang menjadi sasaran amuk monyet bertanya-tanya dari mana asal mula keberadaan monyet besar tersebut. Dia menduga, monyet itu keluar dari hutan atau memang ada pemiliknya.

“Sebenarnya monyet ini dari mana atau punya siapa? Atau barangkali memang sudah lama tinggal di hutan itu. Tapi mengapa menyerang baru kali ini. Kalau dibilang kurang makanan, di kawasan itu cukup banyak buah-buahan yang menjadi makanannya. Ada juga selentingan yang bilang monyet jadi-jadian karena ukuran yang besar dan jarang, sehingga dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti itu,” kata Hamid.

"Nah, yang menyerang saya waktu itu, monyet berbuntut pendek," imbuhnya.

Sementara itu, Ahmad Acong, ketua LPM, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara mengaku, tidak tahu jenis apa monyet yang menyerang warga itu. Berbedanya keterangan warga yang menjadi korban serangan membuatnya berasumsi ini monyet misterius.

Dari cerita yang ia dengar, monyet berekor panjang dan ada pula yang menyebut monyet berekor pendek.

“Yang saya tangkap dari keterangan para korban, monyetnya hanya satu dan bertubuh besar. Menyerang di pagi dan sore hari. Dan anehnya yang diserang hanya warga yang melintas. Misteri sekali monyet ini," ungkap Acong.

Disebutkannya, monyet ganas tersebut tinggal di area hutan di jalan itu. Tak sedikit pula warga yang melihat monyet besar itu berkeliaran, bahkan berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Kadang pula berdiri di pinggir jalan seperti sedang menunggu mangsa yang melintas.

“Kalau dikatakan lapar, banyak makanan di sekitar situ. Dan warga di sini tidak pernah menganggu monyet yang ada di situ. Malahan kebun buah warga yang di rusak karena kurangnya pengawasan. Tapi tetap tidak pernah menyerang manusia. Ini kali pertama terjadi,” ujarnya.

BACA JUGA: Bursa Calon Menteri: 3 Nama dari PSI, Ada juga Diaz Hendropriyono

Upaya untuk mengungkap bahkan menangkap monyet misterius itu, telah dilakukan pihak BKSDA Kaltim bersama sejumlah relawan. Waktu penyerangan monyet pun sudah menjadi jadwal perburuan. Namun sayangnya, perburuan sekitar pukul 14.00 Wita hingga 17.30 Wita itu belum membuahkan hasil. Petugas hanya melihat kumpulan monyet liar dengan ukuran sedang. Berbeda dengan penuturan para korban gigitan.

"Kita sudah lakukan penyisiran, bahkan mempersiapkan senjata berisi peluru bius. Namun target yang kita tuju belum kita temukan," ungkap Surya Darmawan, Polhut pelaksana pada BKSDA Kaltim.

Sementara itu Lurah Sempaja Utara Dimas Kameswara mengatakan pihaknya langsung bertindak setelah mendengar kabar warganya diserang monyet liar.

“Untuk korban serangan monyet, langsung berobat usai mengalami luka gigitan. Dan kita juga mewanti-wanti kepada seluruh korban untuk benar-benar berobat bahkan jika bisa suntik anti rabies. Takutnya monyet itu menularkan penyakit," kata Dimas.

Kepada warga di dua desa yang menggunakan jalan alternatif itu untuk tetap waspada. Sebab, monyet yang sudah 4 hari tak menampakkan batang hidungnya usai menyerang warga, bukan tidak mungkin bakal akan kembali menyerang. “Sudah kami imbau. Jangan sampai melintas di jalan itu seorang diri,” pintanya. (kis/beb)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakak Ibu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler