KETUA Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD berkeluh kesah soal isu suap yang menerpa lembaga tinggi negara yang dipimpinnyaPada acara pertemuan koordinasi MK dengan Asosiasi Pengajar Hukum Acara MK di Jakarta, Selasa (2/11), Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Mahfud menyatakan, informasi dalam tulisan opini advokat Refly Harun tentang suap di MK telah membuatnya malu.
Bahkan Mahfud pertama kali tahu perihal tulisan Refly yang berjudul "MK Masih Bersih?" itu setelah menerima layanan pesan singkat (SMS) dari salah seorang sahabatnya pada 25 Oktober lalu
BACA JUGA: Masih Sabar Menunggu Refly Bekerja
Kala itu, Mahfud berada di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta karena sedang menunggu penerbangan ke Jakarta"Pak Mahfud ada tulisan bahwa MK itu tidak bersih dan banyak suap
BACA JUGA: Kabupaten Muko-Muko Belum Miliki Lapas
Dan penulisnya berani karena dia mengaku melihat orang sendiri menyuap MK," begitu pesan pendek yang diterima MahfudBACA JUGA: Miranda Bersumpah Tidak Ada Deal
Tiba di pesawat, Mahfud akhirnya mendapatkan koran yang memuat artikel tentang suap di MK ituKarena penasaran, Mahfud mengaku membaca dengan seksama tulisan Refly yang dianggap sebagai aktivis gerakan hukum yang jujur, pandai dan punya integritas.
Membaca tulisan itu, Mahfud mengaku limbung dan sejak saat itu malu bertemu dengan orangAlasannya, sudah dua tahun Mahfud berusaha mengungkap adanya isu suap di MK tapi tidak juga berhasilBahkan Mahfud pernah mengungkapkan keresahannya itu dalam bukunya yang berjudul "On The Record: Mahfud MD di Balik Putusan Mahkamah Konstitusi."
"Oleh sebab itu, saya jadi limbung, malu saya kalau ketemu orangMasa saya sudah mengatakan MK sudah bersih kok kebobolan, kok bisa ada orang saya tidak ketahui menyuap tapi Refly Harun tahu," tukasnya.
Di tengah kelimbungannya membaca tulisan Refly, Mahfud membayangkan satu persatu wajah hakim MK dari delapan hakimMulai dari hakim yang paling tua, M Arsyad hingga hakim MK termuda, Hamdan Zoelva
Mahfud juga membayangkan wajah hakim Maria Farida Indarti yang beragama Khatolik namun rajin berpuasa Senin-Kamis dan sangat jujur"Saya membayangkan wajah hakim satu persatu, tidak mungkinTidak mungkin ada yang menerima suap," katanya.
Oleh sebab itu, Mahfud memutuskan mengangkat Refly sebagai Ketua Tim InvestigasiMeski begitu, kata Mahfud, belum tentu keputusannya itu diterima Refly.
"Saya angkat (Refly)Tapi saya tahu orang ini pasti akan menolak kan kalau saya angkatTapi saya rayu, saya bilang "mas bantulah, anda kan orang baikKita bersihkan MK, anda kan cinta MK." Akhirnya dipikirkan," ujarnya.
Akhirnya, kata Mahfud, Refly memang menerima tantangan itu"Pak saya bersedia," ucap Mahfud meniru perkataan Refly.
Begitu bersedia, Mahfud langsung mengumumkan telah menunjuk Refly Harun"Dia tidak bisa ngelak sekarang, buktikan sekarangKalau benar ada hakim MK yang menerima suap, saya yang akan membawa hakim itu ke KPK untuk ditahan dan diproses," katanya.
Bagaimana membuktikannya" Kata Mahfud, hal itu mudah dilakukan karena Refly melihat orang yang menyerahkan"Panggil aja orangnya, kamu serahkan uang ke hakim mana, kan tinggal gitu ajaKatanya dia (Refly) melihat tumpukan uang dolar dan akan diserahkan ke hakim MK, berarti dia tahu orangnya," pungkasnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2011, Pekerja Asing Wajib Gunakan Bahasa Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi