Mobil Murah Dinilai Bikin Masalah

Kamis, 19 September 2013 – 17:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono menilai penjualan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) tidak ada gunanya.

Menurut dia, keputusan penjualan LCGC yang disesuaikan dengan kuota di setiap wilayah di Indonesia tidak akan mampu mengurai kemacetan.

BACA JUGA: Para Petani Harus Terus Dimotivasi

Nusyirwan kemudian mencontohkan, LCGC yang diproduksi dan dipasarkan di Pacitan misalna, tetap tidak menutup kemungkinan mobil itu dikendarai ke kota lain.

"Apa kemudian kendaraan tidak boleh ke Surabaya?. Tidak ada ketentuan klausul membatasi pengemudi antarpulau antardaerah," ujarnya usai menghadiri acara 'Media Discussion Menelisik Pemenuhan Standar Pelayanan Jalan Tol' di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Kamis (19/9).

BACA JUGA: Kemenhub Stop Izin Dirikan Maskapai Baru Berjadwal

Penjualan yang ditentukan oleh kuota tiap-tiap daerah, tidak akan sama dengan membatasi penggunaannya. Sebab, hal itu juga akan membuat kota-kota lain merasakan kemacetan yang lebih parah, akibat mobil murah. "Pemecahan pola penjualan dengan wilayah tidak ada gunanya, tetap akan mengalir ke kota besar," terangnya.

Oleh karena itu, dia mengungkapkan, penjualan kendaraan LCGC yang sesuai dengan kuota tiap-tiap daerah sama sekali tidak ada gunanya. Lebih baik kata dia, pemerintah fokus pada pembenahan transportasi umum.

BACA JUGA: Mentan Sesalkan Gula Rafinasi Masuk Pasar

"Jual di Bogor, jalannya ke Jakarta. Meski jualnya dijatahin, kan gunainnya bisa di mana saja. Pemerintah seharusnya lebih fokus pada pembangunan transportasi umum. Sebab, transportasi umum lebih efektif mengurangi kemacetan," pinta Politisi PDI Perjuangan ini. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Memulai Kegiatan Offshore di Proyek Sisinubi 2B–Peciko 7B


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler