jpnn.com, JAKARTA - Mochammad Afifuddin tidak menampik adanya ungkapan sejumlah pihak yang menyebut terjadi ketegangan hubungan antara KPU dan Bawaslu.
Afifuddin pun bakal memperbaiki hubungan antarlembaga itu setelah terpilih sebagai anggota KPU periode 2022-2027.
BACA JUGA: Viryan Aziz Buka-bukaan soal Alasan Mencalonkan Diri Jadi Komisioner KPU
Demikian disampaikan Afifuddin saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai Calon Anggota KPU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (15/2).
"Saya setuju dengan beberapa ungkapan tadi, ada ketegangan antara KPU Bawaslu. Ini harus dilandaikan," ucapnya.
BACA JUGA: Kemarin Diusir, Bos Krakatau Steel Kini Diundang Rapat Bareng DPR Lagi
Dia meyakini hubungan KPU - Bawaslu yang dianggap renggang bisa diatasi dengan komunikasi yang baik.
"Saya kira ini sangat mungkin dilakukan," tutur mantan aktivis PMII itu.
BACA JUGA: Klarifikasi Lengkap Ustaz Khalid Basalamah Soal Wayang, Tolong Diperhatikan Baik-baik!
Pada kesempatan itu, Afifuddin juga menyampaikan alasannya pindah dari Bawaslu ke KPU, salah satunya untuk memperbaiki daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu.
Calon anggota KPU itu mengeklaim tahu banyak tentang persoalan DPT lantaran saat di Bawaslu, dia berada di divisi pengawasan.
Pada saat itu, dia sering mengawasi semua tahapan kepemiluan, bahkan termasuk yang paling sering berkomunikasi dengan KPU.
"Termasuk, yang mengurusi DPT dan semua isu yang terkait dengan tahapan," ucap Afifuddin. (ast/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan