BACA JUGA: KY Usut Kasus Vonis Palsu
Indikasi adanya keterlibatan oknum jaksa dan hakim semakin menunjukan bahwa sistem peradilan di Indonesia sudah hancur lebur."Sangat bobrok
BACA JUGA: RUU Susduk, DPD Surati Presiden
Dia mengatakan hal tersebut saat dimintai tangggapan atas terbongkarnya kasus pembuatan vonis palsu yang melibatkan oknum jaksa di Kejaksaan Negeri Medan, hakim di Pengadilan Negeri Medan, dan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di sanaBACA JUGA: Terpilih, Enam Hakim Agung
Vonis disalinan putusan dibuat jauh lebih ringan dari vonis yang sebenarnya.Masalah mafia peradilan semakin rumit penanganannya lantaran, dalam kasus Medan, juga melibatkan pegawai rendahan"Jadi, di sana juga ada motif ekonomiPegawai rendahan yang terlibat hanya butuh uang untuk makan," kata Erlangga.
Karenanya, solusi untuk menyelesaikan persoalan seperti ini adalah dengan menciptakan sistem kontrol yang kuat terhadap hakim dan jaksa, yang dibarengi dengan peningkatan remunerasi bagi pegawai rendahan.
"Kalau gaji pegawai rendahan cuman bisa untuk makan seminggu, mereka potensial terseret mafia peradilanBayangkan, perputaran uang haram yang ada di atas kepala mereka sangat besar, tapi untuk makan sebulan saja mereka susahMereka gampang sekali tergoda," ujarnya.
Dia yakin, beroperasinya mafia peradilan dengan modus membuat vonis palsu sebenarnya tidak hanya terjadi di MedanDi daerah lain pasti juga sudah marak terjadi"Hanya saja, yang terungkap hanya di Medan," kata Erlangga yakin(sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagu DAU/DAK 2009 Tetap Naik
Redaktur : Tim Redaksi