jpnn.com, JAKARTA - Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel dan Resort, Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3).
KLB juga menetapkan politikus senior PD Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
BACA JUGA: AHY: Hari Ini Ada KLB Demokrat Sibolangit Ilegal dan Inkonstitusional
Kader Demokrat yang juga anggota Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sri Mulyono menyambut baik penetapan Moeldoko sebagai Ketum PD.
Sri menilai KLB sebagai langkah awal penyelamatan PD. Dia mengharapkan mantan Panglima TNI itu membawa PD sebagai partai yang demokratis, profesional, dan modern.
BACA JUGA: KLB Demokrat, Irwan Fecho Sentil Komitmen Presiden Jokowi, Kalimatnya Tajam
"Jangan lagi menjadi partai keluarga,” kata Sri di Jakarta, Jumat (5/3).
Menurut Sri, setumpuk tugas berat sudah menanti Moeldoko, terutama merapatkan kembali barisan yang sempat terpecah oleh kepemimpinan sebelumnya.
BACA JUGA: SBY Merasa Malu Lihat Moeldoko Seperti Itu
Oleh karena itu Sri mendorong Moeldoko merangkul para sesepuh yang dahulu ikut berjuang membesarkan PD, tetapi tersisih karena politik dinasti pada kepemimpinan sebelumnya.
"Pak Moeldoko harus mengonsolidasikan kembali orang-orang lama, para kader senior yang dahulu berjuang kemudian ditinggalkan oleh Demokrat versi SBY,” ujar Sri.
Menurut Sri, Moeldoko sebaiknya mengadopsi pembentukan pengurus berbasis meristokrasi seperti pada era Anas Urbaningrum jadi Ketum PD.
“Jadi yang dipilih orang memiliki kemampuan sehingga PD menjadi partai hebat di masa depan,” lanjut Sri.
Menurut Sri, Moeldoko harus berjuang mendapatkan legitimasi dari Kementerian Hukum dan HAM sehingga PD dapat mengikuti Pemilu 2024.
Sri menyebutkan peluang mendapatkan pengakuan dari pemerintah sekitar 50 persen atau fifty-fifty.
Dia mencontohkan beberapa partai yang pernah berkonflik dan menggelar KLB. PKB menggelar KLB antara kubu Gus Dur vs Muhaimin Iskandar, dan saat itu Cak Imin -sebuatan Muhamimin Iskandar- mendapat pengesahan dari pemerintah.
PPP juga pernah berkonflik antara kubu Muhammad Romahurmuziy (Romi) vs Djan Farid. Romi sapaan Romahurmuziy - mendapat pengesahan dari Kemenkumham.
"Jadi semua itu tergantung kepada Menkum HAM. Menurut saya, Pak Moeldoko akan menang, meski ada juga kemungkinan kalah," pungkasnya.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich