Moeldoko Meradang Dituduh Jadi Bakcing Al Zaytun, Begini Kalimatnya

Senin, 03 Juli 2023 – 21:48 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Foto/dok : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meradang menanggapi isu dirinya dituduh jadi backing Pondok Pesantren (Ponps) Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jawa Barat.

Ponpes Al Zaytun kembali menjadi sorotan publik setelah pengasuhnya, Panji Gumilang dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama.

BACA JUGA: Begini Kata Brigjen Djuhandhani soal Pemeriksaan Panji Gumilang

Moeldoko pun menepis tuduhan dirinya menjadi pelindung Al Zaytun sembari menegaskan dirinya adalah mantan Panglima TNI.

"Jangan mantan Panglima dibilang-nya backing. Emang gue preman apa? Enggak benar nih," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (3/7).

BACA JUGA: Polisi Temukan 2,5 Ton Pupuk Bahan Peledak & 11 Detonator di Bunker, Pemiliknya

"Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah," lanjut Panglima TNI periode 2013-2015 itu.

Mantan KSAD era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku sudah tahu pihak yang memainkan isu dirinya backing Ponpes al Zaytun.

BACA JUGA: Soal Insiden di Muzdalifah, Kiai Maman Sentil Panitia Haji yang Tak Profesional

"Saya sudah tahu siapa yang 'goreng' itu, saya sudah tahu. Tujuannya apa saya tahu," tegas Moeldoko.

Walakin, dia tidak membantah dirinya mengenal pengasuh Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.

Moeldoko juga mempersilakan saja penyidik Bareskrim Polri memeriksa Panji atas laporan dugaan penistaan agama.

"Ya periksa aja, kenapa? Sebagai warga negara enggak ada kekebalan, siapa saja, periksa aja," ucapnya.

Moeldoko mengaku sudah sering menegaskan bahwa dirinya sudah berbicara langsung kepada Panji Gumilang yang kontroversial itu.

"Saya sudah bicara ke Pak Panji Gumilang, 'hey macam-macam gue orang pertama yang akan beresin'. Itu," kata Moeldoko.

Dia juga menyebut ketika masih menjabat Pangdam Siliwangi (2010-2011), dirinya sudah datang ke Ponpes Al Zaytun.

"Jadi, saya mulai (manjabat) Pangdam itu sudah datang ke Al Zaytun, untuk melihat secara pasti apa yang dilakukan di sana," terangnya.

Menurut Moeldoko, dia menekankan apabila dahulu dirinya melihat ada penyimpangan di Al Zaytun, maka diialah yang akan bertindak saat itu juga.

Akan tetapi, selama muncul polemik seputar Al Zaytun, Moeldoko mengaku tidak berkomunikasi dengan Panji Gumilang. Sebab, dia tidak mau dianggap mengintervensi.

"Enggak, entar komunikasi dibilang intervensi. Biar saja berjalan, prinsip sebagai warga negara, (kalau) salah, tindak," tegas Moeldoko.(antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Diserang OTK, AKBP Faidil Kerahkan Pasukan ke Hutan Halteng


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler