Mojokerto Dikepung Banjir, 4 Kecamatan Terendam

Senin, 08 Februari 2016 – 09:08 WIB
Salah satu rumah warga yang terendam banjir di Mojokerto. Foto: Radar Mojokerto

jpnn.com - MOJOKERTO - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Mojokerto sejak Sabtu (6/2) malam mengakibatkan genangan air mamasuki rumah warga. Tercatat, delapan desa di lima kecamatan terendam banjir di pagi hingga sore hari kemarin. Antara lain, Kecamatan Puri, Mojoanyar, Mojosari, dan Dawarblandong. 

Banjir kali ini semakin meluas akibat ketidakmampuan sejumlah sungai menampung debit air dari tingginya intensitas hujan di puncak musim bulan ini. Dua sungai besar yakni Sungai Sadar dan Kali Lamong sebagai induk sungai tak kuasa menampung besarnya kapasitas air. Tak pelak, banjir di sejumlah titik baru kemarin merupakan kumulatif dari ketidakmampuan anak sungai mengaliri air kiriman dari puncak kawasan Mojokerto selatan. 

BACA JUGA: Krisis Elpiji Makin Parah

Seperti dikutip dari Jawa Pos Radar Mojokerto, Senin (8/2), titik baru genangan banjir dampak luapan Sungai Sadar tahun 2016 ini dimulai dari Dusun Balongwaru, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri. Terdapat 4 RT terendam air akibat luapan Sungai Balongmojo. 

Sejalur dengan Dusun Balongwaru, air juga menggenangi Dusun Unggahan, Desa Banjaragung yang juga dilewati anak sungai sadar setinggi 30 cm. Lalu Dusun Ngelor, Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar, yang dihuni kurang lebih 40 KK juga di lintasi banjir kiriman dari Sungai Bangsal setinggi 60 cm. 

BACA JUGA: BRAKKK! Astaga, Kakek Tewas, Cucu Kritis

Menyisir ke timur, beberapa titik terdampak lain yakni Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, yang terendam luapan air Sungai Sadar setinggi 50 sentimeter. Air menggenangi permukiman yang dihuni sedikitnya 60 KK itu. Dampak luapan Sungai Sadar terakhir adalah Desa Modopuro dan Desa Seduri di Kecamatan Mojosari. 

Dari sekian titik, Desa Ngarjo, Kwedenkembar dan Jotangan menjadi kawasan yang terparah dampak luapan Sungai Sadar sebagai induk dari tujuh afur sungai.

BACA JUGA: Banyak Anak Lahir Tak Punya Bapak

"Sebenarnya banjirnya sudah tiga hari ini. Tapi yang tadi pagi sampai siang ini (kemarin) paling parah. Lebih dari lutut orang dewasa. Sebenarnya kan ada dua pintu air, tapi ada satu pintu air yang tidak berfungsi. Jadi air di sini sulit keluar,’’ ungkap Bukhori, warga Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. (far/ian/abi/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stadion Mandala Bakal Ditutup Untuk Umum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler