Pilgub Jatim

Momentum Gus Ipul di Peringatan Hari Lahir Pancasila

Minggu, 04 Juni 2017 – 00:43 WIB
Momentum Gus Ipul di Peringatan Hari Lahir Pancasila. Foto Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6), bakal calon gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf melakukan safari politik.

Tujuannya, untuk menggalang dukungan dengan memuluskan langkahnya sebagai orang nomor satu di Jawa Timur.

BACA JUGA: Banyu Biru: Pancasila adalah Rahmat Besar Buat Bangsa Indonesia

Pria yang karib disapa Gus Ipul yang kini masih menjabat sebagai wakil gubernur Jatim sudah mengantongi restu PKB sebagai partai pengusung.

Gus Ipul saat mengaimbil formulir pendaftaran di kantor DPD PDIP Jawa Timur. Foto Jawa Pos/JPNN.com

BACA JUGA: Para Tokoh dan Artis Sebarkan Semangat Pancasila di Citos

Kini, Gus Ipul melakukan pendekatan dengan Partai Demokrat dan PDIP. Momen awal Juni itu juga dimanfaatkan Gus Ipul untuk sowan ke partai-partai.

Gus Ipul mendaftar ke Demokrat dan PDI Perjuangan. Gus Ipul tidak datang sendiri. Salah satu ketua PB NU itu didampingi motor pertamanya, yakni PKB.

BACA JUGA: Gerindra Siapkan Nama Baru Penantang Gus Ipul

Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar bersama jajaran pengurus DPW tiba di kantor DPD Partai Demokrat pada pukul 13.30.

Kedatangan mereka disambut langsung Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo. Sebelum melakukan dialog terbuka, Partai Demokrat mengadakan pertemuan tertutup di ruang rapat II kantor DPD.

Tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, Gus Ipul beserta rombongan tidak hanya bersilaturahmi. Soekarwo dengan jelas menyatakan bahwa Gus Ipul resmi mendaftar ke Partai Demokrat.

Tidak seperti beberapa partai lain yang membuka pendaftaran untuk umum, Demokrat langsung menentukan calon kandidat gubernur melalui musyawarah mufakat. Keputusannya pun bulat. Yakni, Demokrat akan mendukung penuh Gus Ipul untuk menuju kursi gubernur.

Sementara itu, untuk kursi cawagub, Demokrat memasrahkan pilihan kepada Gus Ipul. ”Saya pikir, dari kader internal Demokrat belum ada yang cukup siap untuk maju,” ungkap gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Dia berpendapat, daripada mencalonkan kader dengan sepak terjang yang belum mumpuni, lebih baik mengusung calon dengan kinerja yang sudah terbukti. Soekarwo yakin Gus Ipul bisa memilih calon yang tepat lantaran telah berkiprah sebagai orang nomor dua di Jatim selama dua periode.

Sambang Partai Demokrat merupakan inisiatif Gus Ipul. Soekarwo mengapresiasi upaya wakilnya tersebut. Sebab, selama ini Gus Ipul belum menyampaikan keinginan kepada Partai Demokrat secara langsung ke DPD. ”Ini murni pemikiran calon gubernur, namun pastinya diberi arahan oleh Pak Halim (Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar, Red),” tutur Soekarwo.

Halim menyatakan, Gus Ipul sudah resmi berangkat dengan PKB menuju pilgub. Komunikasi final itu telah dilangsungkan malam sebelumnya (31/5) di Hotel Mercure. Demokrat merupakan partai pertama yang mereka datangi bersama cagub andalan PKB.
”Alasan kami datang ke sini pertama kali, karena pimpinan Demokrat Jatim merupakan sesepuh kita, sesepuh Jatim,” terang Halim.

Tak lupa juga Halim menegaskan dukungan terhadap gagasan satu calon yang dicetuskan Pakde Karwo. ”Meskipun banyak yang nyinyir awalnya,” ucap pria yang juga menjabat ketua DPRD Jatim itu. Menurut dia, konsep satu calon hasil musyawarah mufakat adalah bentuk demokrasi yang sesungguhnya.

Beberapa pihak memang sempat menganggap bahwa memajukan satu calon berarti memuluskan bagi-bagi kekuasaan. Namun, Halim berpandangan lain.

”Lebih baik bagi-bagi kekuasaan daripada berebut kekuasaan,” tuturnya, lantas tertawa.

Pengusulan satu calon itu oleh Pakde Karwo dianggap sebagai lahirnya kultur politik baru. Sebagai pemimpin Jatim dengan masa jabatan tinggal sekitar satu tahun, Soekarwo ingin Jatim tampil beda jika dibandingkan dengan provinsi lain yang sarat konflik politik.

Dalam pertemuan itu, Halim sempat kembali nyeletuk soal Holopis Kuntul Baris. Sosialisasi yang sempat dia lakukan sejak awal tersebut terpaksa terhenti setelah keluarnya titah 21 kiai lewat surat.

”Meski tidak jadi maju, saya ingatkan lagi bahwa Holopis Kuntul Baris itu ada,” celetuknya. Halim menunjukkan sikap legawa. Bahkan, dia mau mengantar Gus Ipul untuk sowan dari partai ke partai.

Dengan mendaftarnya Gus Ipul ke Demokrat, apakah otomatis Demokrat menutup pintu untuk calon-calon lain? ”Ya bukan begitu. Kalau tidak memperbolehkan calon lain, kan menyalahi aturan pemilu,” tutur Soekarwo.

Tentu nanti bisa jadi ada penantang yang muncul. Namun, dia menyatakan bahwa suara Demokrat untuk Jatim sudah bulat.

”Tetapi, keputusan resminya tetap akan dikeluarkan bulan Juli,” imbuhnya. Hal serupa disampaikan Halim. PKB telah mencapai suara final. ”Kami tidak menutup pintu untuk calon lain. Tapi, kalau komitmen dengan partai (PKB, Red), memang sudah ditutup,” terang Halim.

Setelah ramah tamah di gedung biru, rombongan Gus Ipul bergeser ke kantor DPD PDI Perjuangan di Jalan Kendangsari yang membuka pendaftaran bacagub-bacawagub mulai Kamis (1/6). Gus Ipul tiba di DPD PDI Perjuangan pada pukul 16.00 serta disambut langsung Ketua DPD Kusnadi dan Sekretaris DPD Sri Untari.

Seperti di Demokrat, Gus Ipul dan Halim beserta rombongan melakukan pertemuan awal terlebih dahulu di ruang rapat lantai 2. Namun, kali ini pertemuan bersifat terbuka.

Kusnadi sebagai calon paling potensial dari PDI Perjuangan juga mendaftar untuk kursi cawagub. ”Kan tidak enak kalau sama-sama daftar jadi cagub,” tuturnya.

PDI Perjuangan pun positif mendukung Gus Ipul untuk menghilangkan kata ”wakil” yang masih disandangnya sekarang. ”Pilihannya kan dua, mau nerus jadi cagub atau mundur sekalian. Karena mau nerus, ya kami akan ikut berjuang,” lanjut Kusnadi.

Halim juga meminta kesediaan PDIP untuk mempersiapkan kader terbaik sebagai wakil bagi Gus Ipul.

Selaku pendamping, Halim juga meminta kesediaan PDIP untuk menyediakan kader terbaiknya sebagai wakil bagi Gus Ipul. Kedua pihak mengharapkan ”perkawinan” antara merah dan hijau yang mereka jalin menjadi satu ikatan yang sah pada pilgub mendatang.

”Kami akan merapatkan barisan untuk memberi contoh demokrasi yang sesungguhnya,” paparnya.

Gus Ipul dan Kusnadi kemudian bersama-sama mengambil formulir di lantai 1 kantor DPD PDIP Jatim. Seperti yang diumumkan PDIP sebelumnya, dibutuhkan Rp 100 juta untuk mendaftarkan diri sebagai calon lewat partai berlambang moncong putih itu. Namun, Kusnadi berdalih, angka tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan kampanye calon kandidat ke depan.

Meski sudah mendapat dukungan tiga partai, Gus Ipul menyatakan masih akan melakukan komunikasi dengan partai lain.

Di samping itu, dia menyampaikan rasa terima kasihnya atas penerimaan partai-partai selama safari politiknya.

”Terus terang, saya gembira hari ini bisa diterima dengan baik,” ungkapnya setelah menerima formulir pendaftaran PDIP. Rencananya, dia juga akan sambang ke pendaftaran partai lain, masih didampingi oleh Halim dan pengurus PKB lainnya. (deb/c6/c11/git)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Brak! Pejabat Ini Jatuh dan Meninggal Dunia saat Lagu Indonesia Raya Dikumandangkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler