jpnn.com - LA PAZ - Pendukung Presiden Bolivia Evo Morales bisa berpesta sekarang. Sebab, Komisi Pemilihan Umum membuat pernyataan resmi tentang kemenangan presiden incumbent tersebut.
Morales meraup 61 persen suara pada pemilihan umum presiden (pilpres) yang diselenggarakan 12 Oktober lalu. Dia meraih 37 poin lebih tinggi daripada saingan terdekatnya, Samuel Doria Medina. Berita itu disambut hangat oleh seluruh pendukungnya.
"Saya memilih Presiden Evo (Morales) karena saya yakin dia adalah presiden yang luar biasa. Saya telah membaca sejarah negara saya berulang-ulang dan saya melihat dia adalah presiden terbaik yang menggerakkan bidang ekonomi, pendidikan, pembangunan, dan isu lainnya," ujar guru bahasa Maria Isabel.
Saat pemungutan suara, dukungan terhadap Morales memang luar biasa. Penduduk Bolivia berbondong-bondong memberikan hak suara mereka pada presiden yang berasal dari suku pribumi Bolivia tersebut. Morales yang berkuasa sejak 2006 itu akan memangku jabatan hingga Januari 2020.
Bukan tanpa alasan, penduduk Bolivia mencintai Morales. Sejak menjabat, dia berhasil membuat ledakan ekonomi di negara yang dicap sebagai salah satu yang termiskin di Amerika Latin tersebut.
BACA JUGA: Boko Haram Mau Gencatan Senjata Masih Simpang Siur
Pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 6,8 persen. Itu merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi yang tercepat di negara tersebut. Morales bahkan memastikan, hal serupa terjadi lagi tahun ini.
Salah satu perubahan luar biasa yang dibawa Morales adalah usaha untuk menasionalisasi berbagai industri, mulai sektor perminyakan, gas, tambang, telekomunikasi, hingga air. Kantong perekonomian Bolivia pun kian tebal. Sebab, keuntungan dari industri tersebut tidak mengalir ke luar negeri, melainkan masuk ke negeri sendiri.
Morales memberikan traktor gratis kepada para petani. Dengan catatan, hasil pertanian mereka harus dijual di dalam negeri dengan harga yang terkontrol. Dia juga membuka banyak program pendidikan. Pada 2009, kali pertama dalam 30 tahun, Bolivia tidak mempunyai utang fiskal.
Namun, bukan berarti tidak ada komplain sama sekali pada kepemimpinan Morales. Beberapa waktu lalu, penduduk pribumi protes karena Morales bakal membangun jalan-jalan besar. Untuk membangun jalan tersebut, mereka harus membuka hutan dan mengakibatkan suku pribumi tersingkir. (AFP/Telesurtv/sha/c23/dos)
BACA JUGA: Solusi Dua Negara Sebatas Omongan
BACA JUGA: Tertekan, Panitia Konser Girl Band Korea Maut Bunuh Diri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eropa Ramai-Ramai Dukung Palestina Berdaulat
Redaktur : Tim Redaksi