Mostrans dan SCI Perkuat Ilmu Teknologi Rantai Pasok

Senin, 03 Juni 2024 – 20:02 WIB
Mostrans dan SCI memperkuat ilmu teknologi rantai pasok dalam seminar Technology in Supply Chain. Foto: Mostrans

jpnn.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Mostrans Global Digilog (Mostrans) memperkuat ilmu teknologi rantai pasok bersama Supply Chain Indonesia (SCI).

Hal ini diadakan dalam bentuk seminar dengan tema Technology in Supply Chain: Discovering Golden Opportunities in Global Economic Uncertainty.

BACA JUGA: Pakai SCI, Polisi Usut Pencuri Lewat Darah Nyamuk

Agenda ini menyoroti pentingnya teknologi informasi dalam membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi, mendorong inovasi dan menciptakan daya saing bisnis di era Industri 4.0.

CEO Mostrans Dr. Berty Argiyantari meyakini bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, teknologi yang dimunculkan oleh perusahaan-perusahaan harus bisa menjawab pain point yang dialami oleh rantai pasok saat ini.

BACA JUGA: Bantu Ortu Pilih Makanan Tepat untuk Anak, Kalbe Nutritionals Hadirkan Susu Harga Terjangkau

"Teknologi bukan hanya alat, tapi solusi yang mampu mengatasi tantangan-tantangan nyata di industri logistik,” ujar Dr. Berty Argiyantari, dalam keterangannya, Senin (3/6).

Berty menekankan, transformasi digital merupakan langkah penting dalam rantai pasok. Ada beberapa langkah dalam transformasi digital yang perlu diambil untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas rantai pasok.

BACA JUGA: Kalbe Farma Buktikan Komitmen Mendukung Penguatan UMKM

Pertama, proses bisnis diaktifkan oleh Software as a Service (SaaS). Kedua, pengumpulan data berbasis IoT (Internet of Things). Ketiga, otomatisasi proses dengan robotik (Robotic Process Automation).

Terakhir, adopsi Artificial Intelligence yang dapat membantu rantai pasok dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan cepat.

CEO Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan gangguan terjadi karena ketidakpastian dalam rantai pasok yang berasal dari sisi pasokan, permintaan, operasional, maupun lingkungan, termasuk berbagai konflik geopolitik yang terjadi saat ini.

Penerapan Artificial Intelligence (AI) secara khusus dalam transportasi berpotensi, misalnya, dalam meningkatkan optimalisasi rute dan ketepatan waktu pengiriman.

"Dalam pergudangan, penerapan AI berpotensi antara lain meningkatkan efisiensi pergudangan dan meningkatkan akurasi persediaan,” jelas Setijadi.

Rantai pasok berkembang menjadi lebih kompleks, otomatis, dan berbasis data. Oleh karena itu, organisasi logistik ditantang untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi sekaligus mentransformasikan operasi digital.

Beberapa kunci yang penting dan efektif dalam melakukan perubahan adalah rantai pasok berbasis data untuk meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan inovasi.

Beberapa aspek terkait adalah demand shaping, target an ‘untapped market’, perfect fulfillment, dan inventory positioning,” tambah Direktur Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto. (bjl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler