Pakai SCI, Polisi Usut Pencuri Lewat Darah Nyamuk

Sabtu, 23 Juli 2022 – 07:37 WIB
Nyamuk yang mati ditepuk menempel di tembok apartemen yang menjadi sasaran pencuri. Foto: Kepolisian Fuzhou

jpnn.com, FUZHOU - Saat ini scientific crime investigation (SCI) menjadi cara jitu bagi polisi dalam mengusut tindak kejahatan.

Di Tiongkok, kasus pencurian yang sempat menjadi teka-teki akhirnya terpecahkan dari darah nyamuk.

BACA JUGA: Sejumlah Raksasa Teknologi Tinggalkan Tiongkok karena Faktor Regulasi dan Ekosistem Berbeda

Pada 11 Juni lalu, kepolisian di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian menerima laporan tentang pencurian di sebuah apartemen di Distrik Gulou.

Polisi pun mengusut kasus itu. Bukti awal menunjukkan pencuri masuk ke tempat tinggal korban melalui balkon, lalu bermalam.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Pencuri Kotak Amal di Tangerang, Begini Modusnya

Ternyata maling itu sempat lapar. Dia tidak hanya bermalam, tetapi juga memasak mi dan telur.

Saat memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), polisi melihat darah dari nyamuk yang mati di tembok. Nyamuk itu mati karena ditepuk.

BACA JUGA: Jenderal Andika: Ini Ada Korban Tewas, Jangan Main-Main

Polisi menduga nyamuk di tembok itu pernah menggigit pencuri penerobos apartemen tak berpenghuni tersebut.

Tak mungkin apartemen yang baru dilengkapi perabotan itu dibiarkan dalam kondisi kotor oleh pemiliknya.

Polisi pun mengambil sampel darah dari nyamuk tersebut dan meneliti asam deoksiribonukleat (DNA) di dalamnya.

Syahdan, penegak hukum mencocokkan hasil penelitian tersebut dengan DNA warga.

Ternyata darah nyamuk itu cocok dengan DNA milik seseorang bernama Chai. Pada 30 Juni lalu, polisi menangkap Chai.

“Dia juga terkait dengan tiga pencurian dan dia mengakuinya,” ujar polisi. (NYT/Shanghai Daily/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler