BACA JUGA: Persebaya 1927 Mantap ke Bung Tomo
Mourinho banjir sanjungan, setelah mempersembahkan trofi Copa del Rey pekan lalu (20/4)Tapi, situasinya mungkin berbeda pada Desember 2010
BACA JUGA: Peluang Indonesia Bawa Pulang Gelar
Kala itu, atau sekitar enam bulan setelah dirinya menukangi Real, Mourinho nyaris kehilangan jabatannyaTidak hanya itu, seusai laga, Mourinho pun berseberangan dengan direktur pelaksana Real, Jorge Valdano
BACA JUGA: Bukan Wasit Portugal, Tapi Pengagum Messi
Mourinho juga merecoki negosiasi perpanjangan kontrak PepeMourinho mendesak Real agar memenuhi nominal gaji yang disodorkan defender yang juga kompatriotnya itu."Ada orang yang bersikap itu (kekalahan 0-5 dari Barcelona) sebagai sesuatu yang normalDia tidak sadar bahwa Real adalah yang terbesarTekanan yang biasa dirasakan klub ini juga bukan untuk semua orang, terkadang untuk individu," ungkap Perez dengan nada kecewa, dalam perayaan Natal tahun lalu, seperti dilansir El Pais.
Beruntung, pernyataan Perez tidak direspon panas oleh MourinhoKala itu, Mourinho hanya menanggapinya dengan cerdas"Presiden, saya adalah pelatih yang Anda harapkan, dan Anda adalah presiden yang saya harapkan," tutur mantan pelatih Inter Milan dan Chelsea itu.
Kini, Perez mungkin menyesal dengan komentarnya saat Natal tahun laluSeandainya jadi melengserkan Mourinho kala itu, Real mungkin tidak akan mengangkat gelar Copa del Rey ke-18 pekan laluIker Casillas dkk bahkan mungkin tidak akan lolos ke semifinal Liga Champions pertama mereka setelah delapan tahun(dns/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persela Tahan Imbang Persib
Redaktur : Tim Redaksi